Network
Pedoman Tangerang - Terkadang, kita selalu biasa-biasa saja saat buang air besar, padahal kita harus peduli terhadap kotoran yang kita buang.
Pergerakan usus adalah indikator yang sangat baik dari kesehatan Anda. Jika beberapa perubahan negatif terjadi pada tubuh, ia langsung bereaksi.
Itulah mengapa sangat berguna untuk mengamati kebiasaan buang air besar Anda sendiri dan tinja itu sendiri. Perubahan konsistensi dan warna memberikan sinyal yang perlu Anda kenali.
Ahli gastroenterologi Anish Sheth, MD, menjelaskan bahwa buang air besar seharusnya tidak menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit dan perlu meninggalkan perasaan bahwa Anda telah mengosongkan kotoran sepenuhnya.
Baca Juga: Perhatikan, Bersendawa Berlebihan Tanda Penyakit! Ini penyebabnya
Warna feses yang normal dan sehat adalah coklat sampai hijau, tergantung pada makanan yang kita makan. Perhatikan, makanan menjadi sampah hanya tiga hari setelah dikonsumsi.
Ada 3 hal utama yang mempengaruhi warna kotoran makanan dan obat-obatan yang kita konsumsi dan empedu kita.
Empedu adalah cairan yang diproduksi oleh hati untuk mencerna lemak. Awalnya, itu berwarna hijau kekuningan tetapi berubah menjadi coklat setelah reaksi kimia dalam sistem pencernaan.
1. Hijau
Kotoran hijau mungkin bukan alasan untuk khawatir. Jika diare hijau, maka makanan Anda mungkin telah melewati sistem pencernaan terlalu cepat dan empedu tidak punya waktu untuk mengubahnya menjadi coklat. Alasan lain mungkin terlalu banyak makanan hijau atau suplemen zat besi.
2. Kuning
Warna kuning tua atau kuning kotor dan bau yang kuat mungkin merupakan peringatan serius. Ini menunjukkan bahwa tubuh Anda gagal mencerna lemak dengan benar. Ini mungkin menunjukkan penyakit celiac - intoleransi terhadap gluten.
