Kabar Baik! Bagi Para Lelaki Pecandu Seks, Masalah Kalian Bisa Diobati! Begini Caranya

- 5 Februari 2022, 11:30 WIB
 Kabar Baik! Bagi Para Lelaki Pecandu Seks, Masalah Kalian Bisa Diobati! Begini Caranya.
Kabar Baik! Bagi Para Lelaki Pecandu Seks, Masalah Kalian Bisa Diobati! Begini Caranya. /IG/@drboykediannugraha/pixabay-Stas_F/

Pedoman Tangerang - Kabar baik, bagi kalian para lelaki yang memiliki kecanduan seks, studi terbaru mengatakan hal itu bisa diobati secara medis.

Sebagaimana diketahui kecanduannya seks merupakan kondisi dimana seseorang terobsesi dengan seks. Biasanya orang seperti ini melakukan hubungan seks yang berbahaya.

Dilansir dari New York Post, Lelaki dengan gangguan hiperseksualitas pada akhirnya dapat mengubah stigma laki-laki penuh nafsu menjadi korban tak berdaya dari masalah biologi mereka sendiri.

Dalam jurnal Endocrine Society’s Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menemukan bahwa lelaki dengan gangguan hiperseksualitas memiliki tingkat oksitosin yang jauh lebih tinggi dibanding lelaki yang tak kecanduan seks.

Baca Juga: Kabar Baik Bagi Masyarakat! Menkes Budi Gunadi Sadikin: Omicron Bisa Sembuh Tanpa Perlu ke Rumah Sakit

Dalam studi yang dilakukan pada 64 laki-laki dengan ganggguan hiperseksualitas, serta 38 laki-lagi dengan tingkat seksualitas normal, peneliti menemukan 'korelasi positif yang signifikan antara tingkat oksitosin dan skala penilaian yang mengukur perilaku hiperseksual.'

"Oksitosin memainkan peran penting dalam kecanduan seks dan mungkin menjadi target obat potensial untuk pengobatan farmakologis di masa depan," kata rekan penulis Dr. Andreas Chatzittofis kepada Newswise dikutip dari New York Post.

Kepala American Psychiatric Association, Charles O'Brien MD menjelaskan kecanduan seks sama seperti penyalahgunaan zat yang disebabkan oleh zat kimia yang dilepaskan saat berhubungan seks. Teknik pengobatan kecanduan seks pun sama seperti kecanduan lainnya.

"Ada beberapa kombinasi terapi untuk individu dan berpasangan. Fokusnya untuk membantu seseorang lebih memahami dan bisa menghadapi kecanduan mereka sehingga membangun kembali kehidupan seks yang sehat berdasarkan keintiman, sukacita, dan emosi bersama," kata Charles.

Halaman:

Editor: Bustamil Arifin

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah