6 Ajaran Filsafat Stoa yang Ampuh Atasi Politik Kotor di Sekitar Kita

- 14 Desember 2021, 13:30 WIB
Patung Kaisar sekaligus filsuf Romawi kuno, Marcus Aurelius
Patung Kaisar sekaligus filsuf Romawi kuno, Marcus Aurelius /Foto: iStock

Apa yang bisa kita kendalikan?

Pertama, kita bisa tetap tenang dalam percakapan, mendengarkan dan mencerna kata-kata lawan daripada langsung bereaksi.

Kedua, kita bisa tetap berpikiran terbuka, setidaknya ini akan memungkinkan kita untuk lebih memahami posisi yang berlawanan sehingga kita kemudian dapat belajar bagaimana menangani poin-poin tersebut secara rasional dan bijaksana.

Berhentilah mencoba mengubah pandangan seseorang. Fokus pada apa yang dapat Anda kendalikan. Hanya dengan begitu Anda dapat membuat seseorang mempertanyakan posisi mereka.

Baca Juga: Anak Muda Diharapkan Masuk Politik dan Tangkal Hoax di Era Digital

5. “Kita memiliki dua telinga dan satu mulut sehingga kita harus mendengarkan dua kali lebih banyak daripada berbicara.” ––Epictetus

Konsumsi. Konsumsi. Konsumsi. Pelajari sebanyak mungkin sebelum mengemukakan ide-ide Anda.

Dengan membiarkan diri kita mendengarkan banyak pendapat, ide, dan perspektif sebelum membentuk opini kita sendiri, kita dapat menciptakan wacana yang lebih baik dan mengurangi fanatisme kubu politik.

6. “Jika Anda menilai, selidiki.” – Seneca

Hari ini kita memiliki media sosial, siklus berita yang konstan, dan internet yang penuh dengan headline clickbait, membuat konsumsi informasi hampir konstan.

Halaman:

Editor: Muhammad Alfin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah