Network
Pedoman Tangerang - Tahun ini, menjadi tahun kesepuluh diselenggarakannya Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF). Tahun ini, BWCF akan berlangsung pada 18-21 November.
BWCF sendiri merupakan festival literasi dan festival seni pertunjukan yang digelar setiap tahun.
Acara ini sekaligus merupakan pertemuan tahunan bagi para penulis baik fiksi maupun nonfiksi, para pekerja kreatif, aktivis budaya dan keagamaan lintas iman yang mengangkat suatu tema untuk merangsang para peserta agar menyadari kembali keunikan dan kekayaan berbagai pemikiran sastra, kesenian dan religi nusantara.
Perhelatan berskala internasional ini diselenggarakan sejak tahun 2012 dengan mengambil lokasi di Yogyakarta untuk upacara pembukaan dan pidato kebudayaan, dan Borobudur Magelang untuk acara-acara lainnya.
Tahun ini, BWCF akan mengusung tema "Membaca Ulang Claire Holt: Estetika Nusantara, Kontinuitas, dan Perubahannya".
"Di tahun ini kami ingin membicarakan estetika Nusantara sejak gambar-gambar gua cadas di zaman pra sejarah, sampai seni rupa modern dan seni pertunjukan kontemporer Indonesia," kata panitia BWCF 2021 lewat keterangan tertulis, Selasa (2/11).
Buku Claire Holt : 'Art in Indonesia: Continuity and Change' yang terbit pada 1967 disebut sebagai salah satu buku yang berusaha memahami sejarah estetika di Indonesia.
Panitia juga menilai buku tersebut secara menarik berbicara tentang kontinuitas estetika nusantara dari akar-akarnya di zaman prasejarah.
Buku itu, pada masanya membuktikan adanya ketertarikan peneliti mancanegara terhadap seni modern Indonesia.
Claire Holt adalah perempuan jurnalis keturunan Latvia yang menjadi warga negara Amerika.
