Kisah Sopir Ambulance Disabilitas, Angkut Pasien Hingga Luar Pulau

- 8 Juni 2021, 12:12 WIB
Pak Syahroni, Sopir Ambulance Disabilitas
Pak Syahroni, Sopir Ambulance Disabilitas /Dok. PPPA Darul Al-Quran/

Pedoman Tangerang - Sungguh menakjubkan, Syahroni merupakan seorang Sopir Ambulance Disabilitas.

Para pengendara ambulance tentu saja harus memiliki keahlian mengendarai mobil di atas rata-rata.

Bagaimana tidak, mereka sering bertemu dengan kondisi di mana mobil ambulance yang dikendarainya harus dipacu kencang demi mengutamakan pasien atau jenazah yang berada di dalam mobil.

Belum lagi jika bertemu dengan jalan yang ramai lagi sempit.

Namun, berbeda dengan Syahroni. Di tengah keterbatasan fisiknya, lelaki asal Pandeglang, Banten, itu tetap dapat mengendarai ambulance dengan baik.

Baca Juga: 7.300 PMI Pulang di Tengah Lockdown Malaysia, DPR: Jangan Jadi Importasi Kasus!

Ya, Syahroni merupakan penyandang disabilitas. Ia kehilangan kaki kirinya saat mengalami kecelakaan pada 2000 silam.

Ia mengalami kecelakaan nahas saat bekerja. Ia pun koma selama tiga hari, menghabiskan hingga 36 kantong darah dan menanggung biaya pengobatan sebanyak 65 juta rupiah.

Hidup dengan kaki palsu tak membuat aktivitasnya terganggu. Ia bahkan dapat mengendarai mobil dengan baik seperti orang normal pada umumnya. Terlebih, mobil yang ia kendarai adalah ambulance.

Perjuangan Syahroni tak mudah. Ia mengaku awalnya menggunakan mangkok yang diletakkan di pedal kopling agar tak lepas. Namun kini ia sudah menggunakan kaki palsunya langsung.

Baca Juga: Seram, Denny Darko Lamaran Seluruh Warga Indonesia Terinfeksi Covid-19

"Tadinya saya pakai mangkok, kopling saya akalin supaya jangan lepas, tapi sekarang saya buka," ungkapnya.

Kelihaiannya dalam mengendarai mobil tak perlu diragukan lagi. Syahroni sudah bolak-balik ke Lampung sebanyak dua kali, serta perjalanan dalam dan luar kota yang tak terhitung.

Bahkan, mobil ambulance yang dikendarainya kerap digunakan untuk keperluan lain, misalnya membawa rombongan ziarah.

Baca Juga: Viral, Santri Senior Aniaya Junior Hingga Tewas di Pesantren

"Alhamdulillah, pakai mobil ini saya sudah ke Lampung dua kali, kalau ke Jakarta itu tiap pekan, ke Bandung, ke Cikampek, kemarin saya bawa rombongan ziarah," ujarnya.

Syahroni bersyukur karena dalam keterbatasannya ia masih dapat beraktivitas dan membantu orang lain.

Ia berharap, apa yang dilakukannya dapat mendatangkan keberkahan bagi dirinya dan keluarga.***

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah