Gofood dan Grabfood Menuai Banyak Cerita soal Harga

Pedoman Tangerang - Dari dapur, lalu diantar oleh driver, hingga sampai konsumen, dibalik aktivitas belanja makanan via online selalu ada cerita. Dibalik sebuah cerita selalu ada rasa, rasa apa yang didapat oleh konsumen, pedagang makanan, hingga mitra driver pesan antar?

Rasa bintang lima harga kaki lima telah hilang oleh perkembangan teknologi, sebelum ada aplikasi pesan antar, masyarakat kelas bawah dapat menikmati hidangan lezat tidak harus membayar mahal. Kini zaman telah berkembang dan segala sesuatunya dimudahkan yang dibarengi oleh permasalahan.

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menjadi mitra Gofood dan Grabfood dalam menjual makan memiliki sederet kisah pilu, mulai dari hanya menjual minuman free makanan untuk driver yang di dokumentasikan Watchdoc image, sampai ramai adanya petisi mahalnya gofood seperti yang dikabarkan oleh PikiranRakyat.com

Baca Juga: Cara Daftar Grabfood Online, Meski Pandemi Tetap Auto Cuan

Baca Juga: Pasal RUU KUHP Yang Semakin Nyata Mengancam Kerja Wartawan

Hal tersebut dikarenakan platform Gofood dan Grabfood dengan mudah dan terkesan seenaknya naikin biaya admin untuk0 mitra, sehingga mitra harus ikut menaikan harga dagangan, konsumen yang merasa terbebani langsung menuangkan keluh kesahnya melalui cuitan di Twitter.

"Sepromo-promonya gofood, tetep aja relatif mahal, jalan dan pergilah ke warteg" tweet pengguna akun @EgiDastiar.

Jika permasalahan tersebut tidak segera terselesaikan, maka pemerintah sudah seharusnya turun tangan melalui kebijakan, atau bila perlu dibuatkan rancangan undang-undang (RUU) dari pada sibuk ngurusin pasal RUU KUHP yang salalu disambut oleh gegap gempita demonstran mahasiswa.***