Telemedicine 'Meledak' Selama Pandemi, Inovasi Baru Pendorong Ekonomi Indonesia

- 31 Agustus 2021, 11:00 WIB
Layanan telemedicine Klinik Utama Jasmine MQ Medika.
Layanan telemedicine Klinik Utama Jasmine MQ Medika. /Instagram.com/@jasminemqmedika

Pedoman Tangerang - Ketika tren bisnis menurun, platform digital justru menanjak tajam, terutama aplikasi layanan kesehatan.

Kini, masyarakat mulai percaya dan terbiasa mengakses layanan kesehatan online. Tren ini pun menurut ahli akan membantu ekonomi Indonesia untuk lebih cepat pulih.

Andrew Jeffreys, CEO Oxford Business Group mengatakan bahwa meskipun terjadi gangguan akibat pandemi, perekonomian Indonesia diperkirakan akan pulih lebih cepat dibandingkan dengan negara-negara ASEAN-5 lainnya.

Segmen digital di Indonesia juga akan terus berkembang dan tumbuh paling cepat di ASEAN, didukung dengan peningkatan aktivitas online selama pandemi, termasuk layanan medis online.

Jeffreys menilai, layanan telemedicine dan kesehatan digital sudah mampu mengatasi tantangan dan meningkatkan efisiensi.

Selain itu, pandemi Covid-19 juga meningkatkan permintaan terhadap pelayanan kesehatan digital secara signifikan serta mendorong perusahaan telemedicine untuk memperluas cakupan layanannya melalui public-private partnership.

Pihaknya pun berharap kisah sukses tersebut dapat menjadi fondasi yang kuat seiring dengan upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan sistem pelayanan kesehatan dalam negeri serta mengembangkan perekonomian digital yang dinamis.

Sebelumnya Oxford Business Group, bekerja sama dengan Halodoc merilis Covid-19 Response Report/CRR (Laporan Tanggap Covid-19).

Laporan ini membahas peran penting platform telemedicine dan layanan kesehatan digital untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam melakukan mitigasi penanganan pandemi Covid-19 di tanah air, terutama di daerah terpencil.

Terus berinovasi

Tak hanya berorientasi bisnis, perusahaan telemedicine dan penyedia layanan kesehatan digital telah membantu penanganan pandemi. Mereka tak berhenti berinovasi dengan langkah cepat agar mampu mendorong sistem kesehatan yang lebih baik dalam menanggapi pandemi Covid-19.

Beberapa contoh inovasi teknologi selama pandemi adalah pemanfaatan big data untuk mengidentifikasi adanya potensi klaster Covid-19, fitur aplikasi yang memungkinkan konsultasi jarak jauh, rujukan rumah sakit, serta pengiriman obat untuk mengatasi gejala penyakit.

Menurut CEO Halodoc, Jonathan Sudharta, peran penyedia layanan telemedicine, salah satunya menciptakan “rumah sakit tanpa dinding” saat terjadinya krisis melalui pemanfaatan teknologi digital.

Sementara itu, Vice President of Marketing Halodoc Felicia Kawilarang mengatakan, permintaan layanan telemedicine lumayan naik pada awal pandemi. Dia menemukan unduhan aplikasi Halodoc naik dua kali lipat dibanding tahun lalu. Dari sisi telemedicine pun ada peningkatan hampir 10 kali, apalagi untuk dokter yang berbayar

Pandemi Covid-19 pun dinilai telah meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap telemedicine. Sebelum pandemi, layanan kesehatan secara daring cukup diragukan oleh masyarakat.

Hal tersebut dikarenakan masyarakat masih terbiasa menerima layanan kesehatan dengan pertemuan fisik. Sedangkan ketika pandemi, orang terpaksa mencoba layanan online karena tidak bisa ke rumah sakit.

Halaman:

Editor: Rahman Sugidiyanto

Sumber: Perempuan Indonesia Satu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah