Network
Pedoman Tangerang - Anggota Komisi BUMN (Komisi VI) DPR RI Nasim Khan mempertanyakan manajemen PT Garuda Indonesia yang merestrukturisasi perusahaan dengan cara menawarkan pensiun dini bagi karyawannya. Menurut Nasim, merestrukturisasi perusahaan seharusnya tidak dengan cara memberhentikan karyawan.
"Restrukturisasi (sejatinya) dijalankan sebagai pilihan untuk penyelamatan perusahaan dari kebangkrutan. Sebisa mungkin, restrukturisasi tidak memberhentikan karyawan potensial yang dimiliki Garuda," kata Nasim dalam keterangan tertulis, Senin 31 Mei 2021.
Nasik mengkhawatirkan program pensiun dini yang ditawarkan justru akan merugikan pihak Garuda sendiri. Ia mengharapkan ada opsi lain yang lebih humanis ketimbang memecat karyawan Garuda yang sudah loyal bekerja selama ini.
Baca Juga: DPR: Generasi Z dan Milenial Harus Ambil Peran Tingkatkan Potensi Ekonomi Digital
"Jika pilihan restrukturisasi benar-benar sudah tidak menyediakan pilihan lain terkait pengurangan karyawan, maka kami minta agar pihak Garuda mengedepankan rasa kemanusiaan," ujarnya.
Nasim menilai dampak pandemi yang menimpa Garuda harus segera ditanggapi Presiden Joko Widodo. Sebab, kondisi tersebut telah banyak membuat karyawan di sektor penerbangan itu di-PHK.
Nasim mendukung rencana karyawan Garuda yang akan menemui Presiden Joko Widodo, sebagaimana disampaikan
Koordinator Serikat Bersama Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia, Tomy Tampatty, untuk membicarakan kondisi maskapai dan solusi mengatasinya.
Baca Juga: Legislator PAN: Dana Otsus Papua Belum Efektif
"Serikat Pekerja berhak mengadukan permasalahan mereka ke Presiden, termasuk rencana ke Komisi VI DPR-RI. Kami mendukung langkah yang ditempuh kawan-kawan Serikat Pekerja. Hal ini bertujuan agar tercapai kesepakatan antara pihak karyawan Garuda dan perusahaan Garuda Indonesia," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini.
