Niat Jahat Terhendus, Reuni PA 212 Dikabarkan Disponsori Oleh Tommy Soeharto? Begini Penjelasannya

10 November 2021, 11:05 WIB
Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto. /ANTARA/Yudhi Mahatma

Pedoman Tangerang - Ketau Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau yang akrab disapa Tommy Soeharto dikabarkan sponsori kegiatan PA 212.

Dalam informasi yang beredar disebutkan pula ada indikasi niat Jahat dalam mensponsori kegiatan PA 212.

Kabar tersebut viral, setelah kanal YouTube Pena Istana mengunggah video berjudul "BERITA HARI INI~ NIAT J4H4T TERENDUS !! REUNI PA 212 TERNYATA DI SEPONSORI TOKOH BUSUK INI".

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Kondisi Kesehatannya Melemah, Benarkah? Cek Faktanya

Di gambar thumbnail video tersebut terlihat Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif, Tommy Soeharto dan Haikal Hassan, di tengah-tengah mereka terdapat tumpukan uang dengan pecahan Rp100 ribu.

Video yang mengatakan Tommy Soeharto sponsori reuni PA 212

Adapun sejumlah narasi yang dibagikan sebagai berikut:

"RAHASIA BESAR BOCOR!!!

BERONTAKNYA PA 212

TERNYATA DISEPONSORI KONGLONG MERAT INI," tulis narasi kanal YouTube Pena Istana.

Namun setelah ditelusuri Pedoman Tangerang, klaim yang mengatakan bahwa Tommy Soeharto mensponsori reuni PA 212 adalah tidak benar.

Faktanya, tidak ada informasi resmi dan valid terkait hal tersebut.

Baca Juga: Prabowo Subianto Dikabarkan Menusuk Kabinet dari Belakang, dan Siap Penjarakan Presiden Jokowi, Cek Faktanya

Di dalam video berdurasi 10 menit 5 detik kanal YouTube Pena Istana berisi cuplikan komentar sejumlah tokoh terkait PA 212, termasuk di antaranya adalah Pendakwah Haikal Hassan.

Sebelumnya, Pegiat media sosial Denny Siregar menghubung-hubungkan reuni PA 212 yang rencananya akan digelar pada bulan Desember mendatang dengan disitanya aset milik adik kandung Bambang Trihatmojo itu oleh Satgas BLBI.

Meski begitu, belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak manapun terkait pernyataan tersebut.

Berdasarkan analisa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa klaim yang beredar adalah hoaks.

Video tersebut termasuk ke dalam fabricated content, di mana seratus persen isinya tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.***

Editor: Bustamil Arifin

Tags

Terkini

Terpopuler