Terkait Ekspor Nikel Ilegal, Mulyanto Minta Tangkap Bandar dan Bekingannya

- 20 November 2023, 14:07 WIB
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Mulyanto.
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Mulyanto. /Foto: Kabar oposisi.

Pedoman Tangerang - Merespons temuan Bakamla RI yang berhasil mengamankan 3 kapal bermuatan nikel ore ilegal, sebesar tidak kurang dari 31.000 MT di Kab. Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (14/11/2023), Mulyanto mendesak aparat keamanan menangkap semua pihak yang terlibat.

Mulyanto menyebut ekspor nikel ore ilegal ini sebagai tindakan luar biasa karena menyangkut jumlah sumber daya alam yang sangat besar, sehingga sangat patut diduga pelakunya bukan orang sembarangan.

Karena itu, Mulyanto minta Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus tangan langsung menuntaskan masalah ini. Presiden harus menganggap kejahatan ini bukan tindak kriminal biasa melainkan upaya yang dapat mengganggu program hilirisasi nikel. Sebab hingga saat ini beberapa smelter nikel dalam negeri sedang kesulitan mendapatkan pasokan bahan baku.

"Kami mendesak Presiden memerintahkan pihak terkait menuntaskan masalah nikel ore ilegal ini. Bila perlu tangkap semua bandar dan beking di belakangnya.

Ini merupakan tindakan yang memalukan. Di saat Pemerintah gencar menjalankan program hilirisasi nikel, ternyata ada pihak tertentu yang berupaya menyelundupkan bahan baku tersebut secara ilegal," tegas Mulyanto.

Terkait hal tersebut Mulyanto minta Pemerintah untuk lebih sungguh-sungguh mengawasi pengelolaan pertambangan bijih nikel nasional. Jangan sampai kasus nikel ilegal seperti ini terus merebak.

"Ibarat fenomena gunung es, yang tertangkap ini kan hanya puncak-puncaknya saja. Yang tidak ketahuan tentu masih banyak lagi," sindirnya.

Dari informasi yang ada memang belum diketahui, akan diangkut kemana 3 kapal bermuatan bijih nikel ilegal tersebut. Namun tidak menutup kemungkinan bijih nikel tersebut diangkut untuk keperluan ekspor ke negara tetangga.

"Kalau itu terjadi, maka ini kan menjadi semakin kontradiktif. Di satu sisi kita kekurangan bijih nikel untuk input pabrik smelter, sehingga beberapa perusahaan smelter mengimpor bijih nikel dari luar negeri. Di sisi lain terjadi pertambangan nikel ilegal yang bisa jadi berujung pada ekspor ilegal.

Halaman:

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x