Network
Pedoman Tangerang - Dalam benak banyak orang, Pesantren masih diasosiasikan sebagai tempat anak-anak untuk belajar ilmu agama dengan selusin aktifitas yang ketat.
Buku-buku agama bertuliskan Arab gundul dan kegiatan kerohanian lainnya membuat orang tua zaman sekarang memikirkan ulang urgensitas anaknya untuk dikirim ke pondok pesantren.
Namun berbeda dengan pondok pesantren yang terletak di daerah kota Tangerang ini.
Pesantren An Nazwa namanya, sebuah lembaga pendidikan agama yang berada tepat di tengah kepadatan masyarakat perkotaan ini, tetap konsisten menyuntikkan aura rohani kepada generasi muda dan masyarakat sekitar.
Pondok Pesantren Salafiyah An Nazwa diasuh oleh Al-Ustadz Megi Firmansyah atau yang akrab disapa Ki Jaka Selon turut mengajarkan dan membina agar para santrinya berwirausaha.
Salah satu produk wirausaha Ponpes An Nazwa ini adalah kripik yang dibuat dari daun ubi dan diproduksi bersama-sama oleh santri-santrinya.
Ki Jaka Selon mengatakan bahwa ide untuk mengajak para santri berwirausaha membuat kripik berawal dari kesulitan ekonomi pesantren saat wabah Covid-19 menyerang.
Ia dan para santrinya memanfaatkan lahan kosong disekitar pesantren untuk ditanami ubi dan memanfaatkan daunnya untuk dijadikan kripik.
Terobosan wirausaha Ki Jaka Selon ini tak membuat Ponpes An Nazwa fokus kesana saja. Para santri tetap meneruskan aktivitas pendidikan sembari dilatih keterampilan wirausahanya oleh sang Ustadz.
