Network
Pedoman Tangerang - Ketua Partai Rakyat, Arvindo Noviar mengkritik wawasan Walikota Medan, Bobby Nasution terkait LGBT.
Penolakan Bobby terhadap LGBT beberapa waktu lalu dipandangan Politisi muda ini terkesan sangat diskriminatif dan tak memahami soal-soal gender.
Dalam cuitannya di Twitter tertanggal 3 Januari 2022 Arvindo mengatakan bahwa ucapan Bobby salah besar dan ini diakibatkan karena menantu Jokowi tersebut "kurang membaca".
"Kurang baca anda Bung, kalimat setelah “namun…” salah besar," cuit Arvindo di akun Twitternya @arvindonoviar.
Politisi yang kagum pada Bung Karno ini menjelaskan bahwa penolakan LGBT hanya pada tradisi agama Abrahamik atau agama samawi, tetapi dibeberapa tradisi cenderung menganggapnya wajar.
"Hanya agama samawi/abrahamik yang mengharamkan perilaku LGBT. Apalagi mengenai etnisitas, di Bugis ada sejarah panjang tentang keberagaman gender. Bahkan LGBT lahir bersamaan dengan lahirnya suku Bugis itu sendiri," katanya.
Apa yang dimaksud oleh Arvindo tersebut merujuk pada multi gender yang terdapat dalam suku Bugis.
Jika dalam pandangan umum gender hanya dua: pria dan perempuan, dalam adat Bugis lampau terdapat gender Calabai/transpuan, Calalai/transpria, dan Bisu (Androgini).
"Sebelum terjadi Operasi Toba Kahar Muzzakar dan Genosida 1965 gender di bugis Ada 5: Oroane/Laki2, Makunrai/Perempuan, Calabai/Transpuan, Calalai/Transpria, Bissu/Androgini," tulis Arvindo.
