Neraca Dagang Indonesia Alami Surplus 23 Bulan Berturut-turut

- 21 April 2022, 12:00 WIB
Neraca Dagang Indonesia Alami Surplus 23 Bulan Berturut-turut
Neraca Dagang Indonesia Alami Surplus 23 Bulan Berturut-turut /setkab

Sedangkan nikel tumbuh 41,26% month-to-month, dan crude palm oil (CPO) naik 16,72% month-to-month.

“Di tengah momentum kenaikan harga komoditas, Indonesia terus memacu hilirisasi komoditas unggulan. Sehingga ekspor Indonesia tidak lagi berasal dari komoditas hulu, namun mengandalkan komoditas hilir yang memiliki nilai tambah tinggi,” ucap Airlangga Hartarto.

Disisi lain, terlihat bahwa kinerja impor umumnya didominasi oleh golongan bahan baku sebesar 77,46% disertai dengan pertumbuhan sebesar 32,60% month-to-month atau 31,53% year-on-year. 

Impor barang modal mencapai 14,26% dan mengalami pertumbuhan sebesar 20,31% month-to-month atau 30,12% month-to-month. 

Serta impor konsumsi tercatat hanya mencapai 8,28% dari keseluruhan total impor.

“Dominasi dan kenaikan impor bahan baku menunjukkan bahwa impor Indonesia ditujukan untuk aktivitas produktif guna mendorong output nasional, sementara kenaikan pada barang modal menunjukkan perusahaan manufaktur terus mendorong ekspansi usahanya,” ujar Menko Ekon.

Selain itu, harga minyak mentah terus mengalami peningkatan sebesar 18,58% month-to-month sejak Maret 2022. 

Beberapa harga bahan pangan global juga mengalami peningkatan, seperti harga kedelai yang naik 8,91% dan gandum sebesar 24,53%).

“Untuk itu, guna memitigasi dampak transmisi kenaikan harga komoditas global ke domestik, pemerintah akan terus mengoptimalkan peran Tim Pengendali Inflasi Nasional dalam menjaga stabilitas inflasi, dengan menerapkan strategi 4K, yakni strategi menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif,” kata Menko Airlangga.*** 

Halaman:

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x