Belajar dari Serangan Umum 1 Maret, Mahfud MD: Hanya 6 Jam Tapi Manfaatnya Lebih dari 75 Tahun

- 16 November 2021, 11:17 WIB
Menko Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam), Mahfud Md.
Menko Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam), Mahfud Md. /Jurnal Soreang/Dok.Kemenko Polhukam

Pedoman Tangerang - Serangan Umum Satu Maret 1949 merupakan tonggak strategis dalam perjuangan Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan bahwa serangan tersebut adalah  strategis untuk meningkatkan citra republik di mata internasional.

"(Serangan itu) efektif membuktikan ke dunia internasional bahwa Indonesia masih ada," ujar Mahfud MD pada Selasa, 16 November 2021.

Ia juga menjelaskan bahwa serangan ini adalah momentum kerja sama yang erat antara sipil dan militer, di mana Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang merancang dan dikerjakan oleh Panglima Jenderal Sudirman.

Baca Juga: Fakta Terbaru Link Video 31 di Tiktok 6 Cowok 1 Cewek Lagi 'Ena Ena'

“Ini adalah bentuk kolaborasi masyarakat sipil dan militer, dirancang oleh Sultan Hamengkubuwono IX dan Panglima Jenderal Sudirman, dilaksanakan bersama oleh TNI dan rakyat Yogyakarta,” ujar Menko Mahfud.

Demikian disampaikan Menko saat memberikan Keynote Speech di acara Seminar Nasional ‘Serangan Umum di Jogja: Indonesia Masih Ada’ secara daring pada Selasa, 16 November 2021.

Acara tersebut diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mendukung pengusulan Serangan Umum 1 Maret 1949 menjadi Hari Nasional.

Baca Juga: Henny Rahman Sebut Dirinya Lebih Cantik Dibanding Larissa Chou, Berikut Profil dan Biodata Lengkapnya

Seminar tersebut menghadirkan enam keynote speaker, lima lainnya adalah; Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, dan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Halaman:

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah