Network
“Cagur itu dulu juga gue yang bikin. Iya, Cagur itu ‘Calon Guru’ di IKIP dulu gue bikin,” kata Narji.
Sambil bernostalgia, Narji menceritakan bahwa saat itu ia mengenyam pendidikan sarjana di IKIP Jakarta dan berniat menamai komunitas apapun yang dibuatnya dengan nama Cagur.
Namun dari banyaknya komunitas yang ada, Narji menciptakan grup lawak yang sesuai dengan keahliannya.
“Pokoknya gara-gara gue di IKIP, gue mau bikin apapun itu komunitas, gue namain Cagur karena gue waktu itu niatnya jadi guru,” terangnya.
Dengan sifat bawaannya yang slengean, Narji sudah melirik Denny sejak awal masa ospek karena keduanya tampak memiliki minat yang sama.
“Gue pertama kali nyari Denny, karena waktu ospek pertama kali gue sama Denny yang paling ancur-ancuran kelakuannya,” jelas Narji.
Bahkan ketika menjalani masa kuliah, keduanya kerap mengenakan pakaian yang tidak biasa dibandingkan mahasiswa lainnya.
Narji mengungkapkan bahwa Denny pernah datang ke kelas mengenakan seragam Pegawai Negeri Sipil (PNS) milik orang tuanya, sementara Narji membawa tas roda bak anak sekolah dasar.
“Kuliah juga ancur-ancuran aja. Denny itu kuliah pakai baju bapaknya yang pegawai negeri, lengkap sama nametag nya Rojali, sama lamban, Nah kalau gue kuliah bawa tas gerek TK tuh yang ada rodanya. Tapi baju gue rapi, pake kemeja dimasukin, celana bahan, sepatu pantofel,” sambungnya.
Melihat kelakuan Denny Cagur yang sefrekuensi dengannya, Narji pun mengajak Denny untuk mengikuti lomba lawak antar kampus.
