Network
Pedoman Tangerang - Kabar tentang Deddy Corbuzier yang pernah mengalami masa sulit ekonomi dimana ia pernah makan satu porsi bakso dibagi untuk sekeluarga diperdebatkan netizen.
Berita bertagline "Kisah masa lalu Deddy Corbuzier, pernah makan bakso dibagi sekeluarga" tersebut ramai mendapat respon netizen.
Tetapi, bukannya simpati, netizen malah beramai-ramai berkomentar dengan nada negatif. Mereka menyombongkan nasib mereka yang mereka anggap lebih menderita daripada yang dialami oleh Deddy Corbuzier.
Salah satu komentar datang dari akun @mas*** (nama akun disamarkan), "Lu bakso, gue mie sebungkus bagi 5 coooy. Dibanyakin kuahnya".
Komentar ini mendapat respon telak dari netizen lain, "miskin kok bangga bro?".
Hal ini tampak dari reaksi salah satu netizen yang membalas komentar @21qul** dengan nada negatif, "lah lu sendiri ngatain orang lu udah lebih baik dari orang lain? Lu udah sukses kayak Deddy? Diem aja udah".
Kemudian netizen lain membalas "orang kok malah adu miskin miskin an di kolom komen, gaada yang ngerti konteks ya? Dia dulu 1 telor dibagi 4, sekarang 4 desa juga bisa dia kasih sembako. Dia sukses, kaya, main film, achievement banyak. Kalian yang memiskin miskinkan diri udah sukses belum? Udah kaya belum? Kalau belum berarti kalian gak lebih baik dari mas botak. Gak usah, 'helleh masih mending. Bla bla bla".
Sikap "adu nasib" seperti ini harusnya segera disadari oleh semua orang sebagai sikap buruk. Sebab bukan hanya mengandung kesombongan, melainkan juga mengandung doa.
Dibalik komentar-komentar bernada sinis netizen, ada komentar 1 netizen yang berharap akan bernasib seperti Deddy Corbuzier.
"gua juga pernah kayak gitu. Semoga di masa depan bisa kayak om deddy", ucap akun bernama @ilhamwahid702.
