Kasus Baim Wong dan Kakek Suhud, Psikolog Kritisi Berbagi Dibuat Konten

- 14 Oktober 2021, 15:00 WIB
Kasus Baim Wong dan Kakek Suhud, Psikolog Kritisi Video Berbagi Dibuat Konten
Kasus Baim Wong dan Kakek Suhud, Psikolog Kritisi Video Berbagi Dibuat Konten /Tangkapan layar YouTube/Langit Entertainment

Baim Wong membagikan foto sedang mencium putra keduanya, Kenzo Eldrago Wong, yang baru lahir. Sementara itu di kolom caption dia menuliskan permintaan maafnya dengan setulus hati.

Tanggapan Psikolog

Konten kemanusiaan yang menonjolkan bantuan bagi warga tak mampu kini sering dilakukan oleh banyak YouTuber, termasuk para artis.

Terlebih lagi, kondisi perekonomian semasa pandemi semakin terpuruk sehingga meningkatkan jumlah kemiskinan di Tanah Air.

Namun sebenarnya, apakah konten kemanusiaan yang menonjolkan kemiskinan tersebut mampu memberikan inspirasi bagi sesama? Psikolog Meity Arianty, STP., M.Psi mengatakan sebenarnya konten berbagi bisa memberikan inspirasi.

Hal tersebut, lanjut dia, baik karena saat ini terdapat fenomena oknum pejabat yang seharusnya memberi dan berbagi ke masyarakat malah tega mengambil hak rakyat.

Masyarakat pun membuat konten seperti itu untuk menyadarkan semua orang bahwa sesama manusia harus saling berbagi.

Dia mengatakan, jika konten berbagi kepada sesama akan lebih mudah diterima dan masuk ke hati masyarakat.

Sebab, masyarakat Indonesia sangat sensitif jika melihat kesedihan di depan mata. Pada dasarnya karakter masyarakat Indonesia murah hati dan senang berbagi.

Secara psikologis, menurutnya, konten berbagi tersebut memberikan dampak positif. Konten yang memperlihatkan perilaku altruisme atau sikap memperhatikan orang lain, lebih banyak memberi dampak positif karena dengan melihat konten itu kebanyakan orang akan terenyuh, sedih dan berempati.

Halaman:

Editor: Ahmad Rafid Fadli Mukhtar

Sumber: Perempuan Indonesia Satu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x