Siang akan Lebih Singkat 3 November 2022, Pertanda Apa? Simak Penjelasannya

- 2 November 2022, 10:30 WIB
Siang akan Lebih Singkat 3 November 2022, Pertanda Apa? Simak Penjelasannya.
Siang akan Lebih Singkat 3 November 2022, Pertanda Apa? Simak Penjelasannya. /Pixabay/qimono/

Pedoman Tangerang - Pada bulan November ini akan banyak terjadi fenomena astronomi yang jarang ditemui.

Salah satu fenomena yang akan terjadi ialah akan lebih cepat siang hari pada 3 November 2022.

Lantas pertanda apakah fenomena tersebut?

Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), setiap tanggal 3 November, tengah hari akan terjadi lebih lambat.

Baca Juga: Negara Moldova Terletak Dimana? Ini Fakta Calon Lawan Indonesia U20

"Hal ini dikarenakan nilai perata waktu yang lebih besar (lebih positif) sehingga Matahari akan berkulminasi lebih awal dibandingkan hari-hari biasanya dalam setahun," tutur Peneliti Pusat Riset Antariksa Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Andi Pangerang dalam keterangan tertulis yang dilihat pada Rabu, 2 November 2022.

Dalam unggahan itu, LAPAN menampilkan tabel waktu siang hari di beberapa kota di Indonesia.

Kondisi demikian waktu salat akan lebih cepat. Waktu salat duha --saat ketinggian Matahari mencapai +4,5 derajat atau sepenggalah, maupun waktu subuh sekaligus awal fajar atau akhir malam akan lebih cepat dibandingkan hari biasa.

Hal ini terjadi terutama di wilayah selatan Indonesia.

Baca Juga: Arab Saudi Perbolehkan Perayaan Halloween Namun Larang Maulid Nabi, Ada Apa?

Selain itu, fenomena tengah hari lebih awal juga mengakibatkan waktu terbenam Matahari (Maghrib) maupun waktu Isya sekaligus akhir senja astronomis (awal malam astronomis) yang lebih cepat dibandingkan hari-hari lainnya, terutama bagi wilayah utara Indonesia seperti Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Natuna di Provinsi Kepulauan Riau, Kalimantan Utara, dan Kepulauan Sangir-Talaud di Sulawesi Utara.

Itu karena durasi malam hari yang semakin lebih besar jika dibandingkan dengan durasi siang hari untuk belahan utara pada umumnya, ditambah juga dengan tengah hari yang lebih awal, sehingga kedua waktu shalat menjadi lebih cepat.

Selain itu, panjang hari surya menjadi tepat 24 jam. Hari surya (solar day) adalah durasi antara tengah hari hingga tengah hari berikutnya.

Hal ini karena panjang hari surya secara matematis merupakan derivasi/turunan fungsi perata waktu.

"Saat perata waktu mencapai nilai maksimum maupun minimum, maka derivasinya tepat nol. Sehingga, panjang hari surya menjadi setimbang," kata Andi Pangerang.***

Editor: Bustamil Arifin

Sumber: LAPAN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x