"Plasenta itu seperti kotak hitam di pesawat terbang. Jika ada yang tidak beres dengan kehamilan, kami biasanya melihat perubahan pada plasenta yang dapat membantu kami mengetahui apa yang terjadi," ujar Goldstein.
Para ilmuwan mencatat bahwa banyak orang merasa ragu tentang keamanan vaksin yang diberikan kepada orang hamil.
"Tim kami berharap data ini, meskipun masih awal, dapat mengurangi kekhawatiran tentang risiko vaksin untuk kehamilan," ujar rekan penulis studi tersebut Emily Miller, asisten profesor di Universitas Northwestern Feinberg, Amerika Serikat.
Baca Juga: Walikota Tangerang Manfaatkan Momen Idul Fitri Secara Daring Untuk Silaturahmi
Dalam penelitiannya, mereka melakukan percobaan di sebuah rumah sakit di Chicago, Amerika Serikat, mereka telah berhasil memeriksa 84 pasien yang divaksin dan 116 pasien yang tidak divaksin.
Dalam proses penerimaan vaksin, ibu hamil harus tenang dan tetap percaya pada efektifitas vaksin .
"Pasien hamil yang ingin mendapatkan vaksinasi untuk menghindari tertular penyakit harus merasa aman melakukannya, kata Miller.
Pasien yang diteliti umumnya disuntik vaksin moderna dan Pfizer pada trimester ketiga.
Untuk diketahui, plasenta pada wanita hamil yang terkonfirmasi positif virus Covid-19 menunjukan darah abnormal antara ibu dan bayi di dalam rahim.
Tentu hal ini sangat membahayakan kesehatan dan keselamatan ibu dan janin selama proses kehamilan.