Teks Khutbah Jum’at: Keutamaan Sabar ketika Sakit

- 7 Juni 2024, 06:00 WIB
Teks Khutbah Jum’at: Keutamaan Sabar ketika Sakit
Teks Khutbah Jum’at: Keutamaan Sabar ketika Sakit /pixabay

Pedoman Tangerang – Khutbah Jumat adalah salah satu rangkaian yang harus dilakukan dalam melaksanakan sholat jumat. Dan menjadikan pembeda dengan sholat fardhu lainnya.

Khutbah merupakan salah satu bentuk dakwah yang dilakukan oleh seorang khatib dalam shalat Jum’at. Selain itu khutbah memiliki tujuan untuk memberikan pengajaran, nasihat, dan membimbing umat Muslim dalam menjalankan ajaran agama Islam.

Khutbah menjadi media untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan, mengingatkan umat tentang kebaikan, meluruskan pemahaman yang salah, dan memotivasi umat dalam menjalankan perintah Allah SWT.

Penyampaian bacaan khutbah Jumat oleh Khatib memiliki dua bagian yaitu khutbah pertama dan khutbah kedua disertai doa yang dipisahkan dengan duduk.

Baca Juga: Teks Khutbah Jum’at: Kemuliaan Tamu Allah yang Melaksanakan Ibadah Haji

Berikut teks khutbah Jum’at, Keutamaan Sabar ketika Sakit:

Khutbah Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ

 أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وأشهدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَانَبِيّ بعدَهُ

 اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدابن عبد الله وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى، وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَاب . وَقَالَ: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُون

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Syukur alhamdulillah mari kita tanamkan dalam hati dan kita ucapkan dengan lisan, sebagai kata kunci pertama atas segala nikmat dan karunia yang Allah swt berikan kepada kita semua, khususnya nikmat iman dan sehat.

Sehingga kita bisa terus istiqamah dalam mengerjakan ibadah wajib satu pekan satu kali ini, yaitu shalat Jumat. Semoga ibadah yang kita lakukan menjadi ibadah yang diterima oleh-Nya.

Shalawat dan salam mari kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw, allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala alihi wa sahbih, yang telah sukses menjalankan visi misi dakwahnya dalam menyebarkan ajaran Islam yang penuh dengan kedamaian dan kasih sayang.

Selanjutnya, sebagai awal dalam memulai khutbah Jumat di atas mimbar yang mulia ini, kami selaku khatib mengajak diri sendiri, keluarga, dan semua jamaah yang turut hadir pada pelaksanaan sholat Jumat ini, untuk terus berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Alah swt dengan hakikat takwa yang sesungguhnya, dengan menjalankan semua yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.

Mari kita kuatkan iman, kita tingkatkan takwa, kita teguhkan akidah, dan kita upayakan istiqamah dalam diri kita untuk mengerjakan ibadah kepada Allah swt, sebab hanya dengan cara inilah kita semua akan menjadi hamba yang selamat, baik di dunia maupun di akhirat. Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an:

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الأَلْبَابِ

Artinya, “Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (QS Al-Baqarah [2]: 197).

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat 31 Mei 2024: Tema Makna Tulus Menjelang Idul Adha

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah

Dalam menjalani kehidupan di dunia, kita mendapatkan berbagai macam ujian dan rintangan yang salah satunya adalah diturunkannya rasa sakit oleh Allah kepada para hamba-hamba-Nya.

Ketika rasa sakit datang, tidak jarang manusia berkeluh kesah, merasa kesakitan dan tidak nyaman dengan kondisi yang dialaminya, bahkan terkadang rasa sakit yang sebentar terasa lama dengan kepedihan dan keperihan yang sedang dialami.

Dengan rasa sakit yang ada, mungkin tidak semuanya dapat menahan rasa sabar ketika menerima cobaan dan ujian seperti ini. Di antara mereka ada yang putus asa hingga tidak mau berobat, di antara mereka ada yang sudah berusaha berobat hingga putus asa kemana lagi harus mencari kesembuhan. Bahkan mungkin saja ada yang memutuskan menemui ajalnya dengan cara bunuh diri sebab rasa sakit yang dialaminya. Naudzubillah min dzalik

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Ada suatu anjuran dari Rasulullah SAW kepada kita untuk bersabar ketika ditimpa rasa sakit. Kesabaran yang kita hadirkan, ketika sakit melanda kita, akan berbuah pahala di sisi Allah. Hal ini pernah disampaikan dalam sebuah hadits:

أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُصِيبَةٍ تُصِيبُ الْمُسْلِمَ إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا

Artinya, “Aisyah radhiyallahu ‘anha, istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyampaikan, ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Tidaklah suatu musibah yang menimpa seorang muslim, bahkan duri yang melukainya sekalipun, melainkan Allah akan menghapus (dosa-dosanya)’.” (HR Al-Bukhari).

Dari hadits ini, kita mendapati bahwa musibah yang menimpa seorang Muslim sesungguhnya adalah penghapus kesalahan dan dosa yang pernah ia perbuat. Musibah di sini maknanya umum, boleh jadi ia adalah kesedihan sebab kehilangan sesuatu maupun orang yang dicintai, rasa sakit yang melanda baik secara lahir maupun batin, masalah kehidupan, rasa tidak aman, dan kekhawatiran bahkan ketakutan.

Baca Juga: Teks Khutbah Jum’at: Wukuf di Padang Arafah

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Mengenai kesabaran yang kita lakukan di kala kita dalam rasa sakit, Allah berfirman dalam Al-Quran bahwa ada ganjaran dan pahala bagi orang-orang yang sabar, di mana pahala tersebut tidak terbatas jumlahnya. Allah berfirman dalam surah Az-Zumar ayat 10:

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bersabar akan dipenuhi pahala mereka tanpa hitungan.”

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Pahala dan ganjaran yang diraih orang yang bersabar sebagaimana yang disebutkan pada ayat ke-10 surat Az-Zumar ini beriringan dengan sabda Nabi Muhammad mengenai dihapusnya dosa-dosa orang yang bersabar ketika ditimpa penyakit. Beliau bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ، فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ، كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا

Artinya: “Tidaklah seorang Muslim terkena suatu penyakit dan lainnya kecuali karenanya Allah menggugurkan kejelekan-kejelekannya sebagaimana sebuah pohon menggugurkan daunnya.” (HR Muslim)

Masih berkaitan dengan kesabaran atas penyakit, terdapat hadits lainnya yang tertera dalam Shahih Muslim, dari ‘Atho bin Abi Robah yang mengatakan:

قَالَ لِي ابْنُ عَبَّاسٍ: أَلَا أُرِيكَ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ قُلْتُ: بَلَى، قَالَ: هَذِهِ الْمَرْأَةُ السَّوْدَاءُ، أَتَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَتْ: إِنِّي أُصْرَعُ وَإِنِّي أَتَكَشَّفُ، فَادْعُ اللهَ لِي، قَالَ: إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ، وَإِنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللهَ أَنْ يُعَافِيَكِ قَالَتْ: أَصْبِرُ، قَالَتْ: فَإِنِّي أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللهَ أَنْ لَا أَتَكَشَّفَ فَدَعَا لَهَا

Artinya: “Ibnu Abas berkata kepadaku, ‘Maukah kau kuperlihatkan seorang perempuan ahli surga?’ Aku menjawab, ‘Ya.’ Ia berkata, “Perempuan hitam ini telah datang kepada Nabi dan berkata, ‘Sesungguhnya aku mengidap penyakit ayan dan auratku sering tersingkap karenanya. Maka berdoalah kepada Allah untuk kesembuhanku.”

Nabi bersabda, “Kalau kau mau bersabar bagimu surga. Dan bila kau mau aku mau mendoakanmu agar Allah menyembuhkanmu.” Perempuan itu berkata, “Aku mau bersabar saja.” Ia berkata lagi, “Auratku sering terungkap, maka mohonlah kepada Allah agar auratku tak terungkap lagi.” Maka Nabi mendoakannya.” (HR Muslim). 

Baca Juga: Teks Khutbah Jum’at: Istiqamah dalam Melakukan Kebaikan

Pelajaran yang dapat diambil dari hadits ini bahwa kesabaran atas suatu penyakit yang menimpa dirinya akan menjadi wasilah untuk masuk surga. Selain itu, pada hadits tersebut juga terdapat penjelasan, boleh jadi seseorang yang ditimpa penyakit itu sedang diangkat derajatnya oleh Allah SWT.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT Lantas bagaimana cara kita mempraktikkan rasa sabar ketika ditimpa penyakit?

Pertama, kita dapat berbaik sangka kepada Allah, bahwa apa yang menimpa kita merupakan suratan takdir. Dan boleh jadi rasa sakit adalah wasilah supaya kita diangkat derajat dan martabatnya di sisi Allah ta’ala dengan dihapuskannya dosa-dosa.

Kedua, pasrah diri kepada Allah dengan berdoa kepada-Nya supaya diberikan kesembuhan. Dengan berdoa memohon kesembuhan, artinya kita meyakini bahwa Allah Maha Menyembuhkan dan Maha Kuasa atas segala sesuatu. Bahkan cobaan dan ujian seberat apapun tidak ada apa-apanya di hadapan Allah ta’ala.

Ketiga, menumbuhkan rasa tawakal setelah mencoba usaha-usaha manusiawi seperti berobat ke dokter, meminum ramuan dan jamu herbal, berolahraga dan menjalani terapi. Dengan menumbuhkan ketakwaan, artinya kita meyakini bahwa usaha lahiriah tidaklah cukup, ada Allah yang Maha Kuasa terhadap segala sesuatu, yang telah menuliskan takdir bagi setiap hamba-Nya.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Demikianlah penjelasan mengenai keutamaan bersabar ketika ditimpa rasa sakit sebagaimana yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw. Semoga kita dapat mengamalkan rasa sabar ini di kala sakit melanda, kiranya dengan kesabaran tersebut Allah senantiasa mengampuni dosa-dosa kita, Amiin.

Baca Juga: Teks Khutbah Jum’at: Mempersiapkan Ibadah Haji dengan Ilmu

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُلِلّهِ حَمْدًاكَثِيْرًاكَمَااَمَرَ. وَاَشْهَدُاَنْ لاَاِلهَ اِلاَّللهُ وَحْدَه لاَشَرِيْكَ لَهُ. اِرْغَامًالِمَنْ جَحَدَبِهِ وَكَفَرَ. وَاَشْهَدُاَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُاْلاِنْسِ وَالْبَشَرِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ مَااتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَاُذُنٌ بِخَبَرٍ

اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَوَمَابَطَنْ. وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Komitmen takwa kepada Allah SWT hanyalah diberikan oleh Allah kepada orang-orang yang beriman.

Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa perilaku takwa akan mudah kita raih kalau kita memiliki keimanan yang kuat kepada Allah SWT.

Ketakwaan kepada Allah SWT merupakan bagian dari konsekuensi dari keimanan kita kepada-Nya. Iman tanpa diiringi perilaku takwa, yaitu berupa ihsan, maka sesungguhnya keimanan tersebut tidak sempurna adanya.

Oleh karena itu, marilah terus kita pelihara dan perkuat iman kita, dan selanjutnya diwujudkan dengan ketakwaan kita yang semaksimal mungkin, sesuai batas kemampuan yang kita miliki.

Akhirnya, marilah kita berdo’a kepada Allah SWT, dengan penuh ketundukkan dan kekhusyu’an hati, agar kita senantiasa mendapatkan ampunan, hidayah dan bimbingan-Nya.

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ اللهم صل وسلم على محمد وعلى آله محمد كما صليت وسلمت على إبراهيم وعلى آله إبراهيم فى العالمين إنك حميد مجيد.

اَللّهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَاوَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ.

اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى

رَبَّنَااَتِنَافِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَالله اِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِالْعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوااللهَ الْعَظِيْمِ يذكركم وَاشْكُرُوهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُاللهِ اَكْبَرُ

Demikian teks khutbah jumat, Keutamaan Sabar ketika Sakit.***

Editor: Abdul Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah