Teks Khutbah Jum’at: Tiga Hewan Kecil yang Diceritakan dalam Al-Qur’an

- 25 April 2024, 17:00 WIB
Teks Khutbah Jum’at: Tiga Hewan Kecil yang Diceritakan dalam Al-Qur’an
Teks Khutbah Jum’at: Tiga Hewan Kecil yang Diceritakan dalam Al-Qur’an /tangkap layar

Semut adalah hewan kecil yang memiliki karakter berkelompok dan menghimpun makanan sedikit demi sedikit tanpa henti, hewan ini dapat menghimpun makanan untuk masa yang lama meskipun ia sendiri belum tentu dapat menikmatinya.

Dari konotasi negatif, deskripsi tersebut dapat ditujukan buat mereka yang senantiasa menghabiskan hari-harinya hanya untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Dari bangun tidur sampai tidur kembali dalam benaknya hanya tersimpan materi, materi, dan materi, walaupun materi tersebut terkadang ia sendiri tidak dapat untuk menikmatinya.

Mereka lupa bahwa harta yang dikumpulkan tidak akan dapat memberikan kepuasan terhadap jiwanya, mereka tidak sadar bahwa harta tersebut akan diperiksa dan ditanya dalam mahkamah akhirat, bahkan mereka menjadi lalai kepada Zat yang memberikan dan menitipkan harta tersebut.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat 12 April 2024: Menjaga Spirit Keimanan di Bulan Syawal

Hadirin Jama’ah Jum’at Rahimakumullah

Yang kedua Al-‘Ankabut yang artinya, laba-laba adalah hewan yang membuat perlindungan dan sekaligus sebagai tempat mencari makanan yakni dengan sarangnya, meskipun sarangnya adalah tempat yang rapuh dan tidak dapat melindunginya. Para peneliti mengemukakan bahwa sarang laba-laba dalam kondisi normal hanya mampu bertahan selama satu hari saja.

Al-’Ankabut atau laba-laba, merupakan perumpamaan digambarkan oleh Allah Swt yang ditujukan kepada orang-orang musyrik, yang percaya kepada sesuatu yang disembah selain Allah, padahal sembahan mereka tidak dapat melindungi dan menolong mereka dari azab Allah.

Artinya: Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan Sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui. (al-‘Ankabut 41)

Amsal tersebut pada dasarnya menyuruh manusia untuk berpikir sekaligus memberikan penjelasan agar seyogyanya jangan sekali-kali manusia membuat dan menjadikan tempat sandaran kepada sesuatu yang rapuh.

Mereka yang mencari perlindungan dan bantuan kepada selain Allah samalah artinya seseorang yang menjadikan rumah laba-laba untuk mencari perlindungan dari teriknya mentari, terhindar dari tiupan dinginnya angin, dan lari dari terpaan hujan yang membasahi, tentulah hal itu suatu hal yang mustahil dan sia-sia belaka.

Halaman:

Editor: Abdul Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah