Contoh Teks Khutbah Jumat 22 Maret 2024 : Kesempatan Menyucikan Diri

- 22 Maret 2024, 10:41 WIB
teks Khutbah Jumat PDF terbaru 15 Maret 2024 tentang keutamaan 10 hari pertama bulan Ramadhan
teks Khutbah Jumat PDF terbaru 15 Maret 2024 tentang keutamaan 10 hari pertama bulan Ramadhan /pexels.com

Pedoman Tangerang -  Contoh Teks Khutbah Jumat 22 Maret 2024 : Kesempatan Menyucikan Diri

Khutbah I

الحَمْدُ للهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالهُدَى وَدِيْنِ الْحَقُّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ المُشْرِكُونَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيْدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ صَلَّ وَسَلَّمْ وَبَارِكَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ . أَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ أوْصِي نَفْسِي وَأَنْتُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُونَ إِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي القُرْآنِ الكَرِيمَ: أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Hadirin Jamaah Jum'at Rahimakumullah..

Pada kesempatan istimewa ini, mari kita bersama-sama menguatkan ikatan spiritual kita dengan Allah Yang Maha Esa. Kita dapat menunjukkan ketaqwaan kita dengan mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya dengan penuh kesungguhan dan ketulusan. Keimanan kita kepada Allah hendaknya tercermin dalam keyakinan kita bahwa Dia senantiasa mengawasi segala aspek kehidupan kita, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Kita harus yakin bahwa segala yang terjadi adalah bagian dari kehendak-Nya yang maha bijaksana.

Hadirin Jamaah Jum'at Rahimakumullah..

Syukur, segala puji bagi Allah, kita kembali disambut oleh kedatangan bulan Ramadhan, sebuah periode yang amat istimewa dan penuh keberkahan. Ramadhan tidak diragukan lagi merupakan bulan yang dinantikan dengan penuh harap karena keagungannya yang tiada tanding. Terdapat berbagai sudut pandang yang dapat kita temukan terkait keistimewaan dan kemuliaan bulan Ramadhan.

Kita dapat mengamati Ramadhan sebagai momen penyucian diri dari dosa-dosa masa lalu. Bulan ini juga dapat dianggap sebagai peluang emas untuk meraih pahala berlipat ganda dan berkat dari Allah SWT.

Di samping itu, Ramadhan dapat dipahami sebagai waktu untuk meningkatkan kebaikan sosial dan mendorong sikap dermawan kepada sesama manusia. Begitu banyak sudut pandang yang dapat kita gunakan untuk merenungkan keistimewaan-keistimewaan yang terkandung dalam bulan Ramadhan.

Hadirin Jamaah Jum'at Rahimakumullah..

Dari beragam sudut pandang yang telah disebutkan, alfaqir dengan penuh ketulusan ingin mengeksplorasi Ramadhan sebagai peluang untuk menghapuskan dosa-dosa yang mungkin belum diampuni oleh Allah SWT pada kesempatan-kesempatan sebelumnya. Di bulan Ramadhan ini, mari kita manfaatkan peluang ini untuk membersihkan diri dan meraih rahmat serta kasih sayang Allah SWT.

Sebagaimana yang disampaikan dalam sebuah hadis yang terkenal, dari jalur Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya:

"Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, niscaya dosa-dosanya yang telah lewat akan diampuni."

"Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, niscaya dosa-dosanya yang telah lewat akan diampuni."

Hadirin Jamaah Jum'at Rahimakumullah..

Hadis ini memperkuat pemahaman kita tentang bulan Ramadhan sebagai waktu yang tepat untuk menghapus dosa-dosa kita. Seiring berjalannya waktu, kita mungkin telah melakukan dosa-dosa, baik itu dengan sengaja maupun tidak. Oleh karena itu, bulan Ramadhan adalah kesempatan yang diberikan kepada kita untuk memohon ampunan atas dosa-dosa masa lalu.

Ibnu Baththal, dalam penjelasannya atas kitab Sahih al-Bukhari, menjelaskan bahwa frasa "ghufira lahu ma taqaddama min dzanbihí" menunjukkan harapan untuk mendapatkan ampunan atas segala dosa, baik yang kecil maupun besar.

Meskipun pemahaman ini mungkin sudah kita dengar sebelumnya, namun penting untuk disampaikan kembali pada kesempatan ini. Semoga kita semua dapat menghargai dan memanfaatkan sepenuhnya keutamaan dan keistimewaan yang diberikan oleh bulan Ramadhan ini.

Hadirin Jamaah Jum'at Rahimakumullah..

Kita mungkin sudah sering mendengar dan mengetahui tentang pemahaman ini dari berbagai sumber sebelumnya, namun saya merasa penting untuk mengingatkannya kembali pada kesempatan yang berharga ini. Harapannya, kita semua dapat memperhatikan dan memanfaatkan dengan baik keutamaan dan keistimewaan yang telah disediakan oleh bulan Ramadhan ini.

Lalu, apa langkah yang bisa kita ambil untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT di bulan Ramadhan ini? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita memahami lebih lanjut tentang konsep îmânan (keimanan) dan ihtisában (berharap pahala dari Allah) yang terdapat dalam hadits tersebut.

Abu al-Fadl Ahmad bin Ali bin Hajar, yang lebih dikenal sebagai Ibnu Hajar al-Asqalani, menjelaskan bahwa kedua kata tersebut dapat berfungsi sebagai maf'ûl lah, tamyîz, atau hâl, di mana bentuk masdar tersebut mengacu pada isim fâil (Fathul Bari Sarh Sahih al-Bukhari oleh Ibn Hajar, juz 4, h.115). Jika kita mengikuti struktur yang terakhir, maka orang yang berpuasa di bulan Ramadhan dan menerima ampunan Allah, haruslah memiliki status sebagai mukmin (orang yang beriman) dan muhtasib (orang yang berharap pahala dari Allah).

Kedua konsep penting ini perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam setiap tindakan ibadah kita, khususnya dalam puasa di Bulan Ramadhan ini.

Penggunaan kata "îmânan" (keimanan) mengirimkan pesan penting bahwa praktik ibadah puasa kita harus didasarkan pada keyakinan yang kuat.

Diksi kedua adalah ihtisaban. Makna yang sering disampaikan dan diterjemahkan, bahwa ihtisaban adalah thalab al-thawab min Allah, mencari pahala dari Allah. Ibnu Hajar al- Asqalani (Fathul Bari Sarh Sahih al-Bukhari li Ibn Hajar, juz 4, h.115), selain menukil makna tersebut, juga menyajikan pendapat al- Khaththâbi, bahwa ihtisâban adalah:

شه احْتِسَابًا أَي عَزِيمَةٌ وَهُوَ أَنْ يَصُومَهُ عَلَى مَعْنَى الرَّغْبَةِ فِي ثَوَابِهِ طَيِّبَةِ نَفْسِهِ بِذَلِكَ غَيْرَ مُسْتَثْقِلٍ لِصِيَامِهِ وَلَا و مُسْتَطِيلٍ لِأَيَّامِهِ

Artinya, "Ihtisab itu berarti tekad yang kuat, yakni seseorang berpuasa atas dasar kecintaannya pada pahala yang terkandung di dalam puasa Ramadhan, (juga atas dasar) kebaikan dirinya dengan tanpa merasa terbebani atas puasa dan tak merasa terlalu panjang hari-hari puasanya."

Melalui sikap ihtisab, mari kita tekuni kewajiban menjalani puasa Ramadhan dengan penuh kegembiraan, merasa enteng dalam menjalankannya bahkan sambil melibatkan diri dalam berbagai aktivitas ibadah lainnya. Marilah kita hargai setiap momen yang berlalu selama bulan Ramadhan ini.

Itulah rangkuman dari khutbah Jumat pada kesempatan yang berharga ini. Semoga kita semua terpacu untuk mengisi bulan Ramadhan dengan melakukan puasa dengan penuh kesadaran dan kegembiraan. Mari juga kita isi bulan suci ini dengan amalan-amalan sunnah yang dianjurkan.

جَعَلَنَا اللهُ وَإِيَّاكم مِنَ الفائزين الآمنين، وَأَدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمُ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ: وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنتُمْ تَعْلَمُونَ. بَارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ العَظِيمِ ونفعني وَإِيَّاكُمْ بِالآيَاتِ وَذِكْرِ الحَكِيمِ. إِنَّهُ تَعَالَى جَوَادُ كَرِيم مَلِك بر رؤوف رَحِيم

Semoga kita semua dapat menjadi hamba-hamba Allah yang adil dan tidak pernah berbuat dzalim kepada orang lain. Amin ya Rabbal 'alamin.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat, 1 Maret 2024 : Persiapan Rohani Sambut Ramadhan Yang Utama

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat 22 Maret 2024: Tema Mencari Rahmat yang Terhingga di Bulan Ramadan

Baca Juga: Teks Khutbah Jum’at: 10 Hari Kedua Di Bulan Ramadhan

Khutbah II

الحَمْدُ للهِ الَّذِي تَتِمُ الصَّالِحَاتِ, وَأَشْهَدُ أَنْ لا إلهَ إلا الله وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ صَلَّ وَسَلَّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ! أَوْصِى نَفْسِي وَأَنْتُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُونَ إِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ ، وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ ، فَقَالَ تَعَالَى وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيمًا ، تَنْبِيْهَا لَنَا وَتَعْلِيمًا ، وَتَشْرِيفًا لِنَبِيْهِ وَتَعْلِيمًا "إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلَّمُوا تَسْلِيمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وعلى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِي الحَاجَاتِ اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُبِكَ مِنَ البَرَضِ، وَالجُنُونِ، وَالجُذَامِ، وَمِنْ سَيْءِ الْأَسْقَامِ تَحَصَّنَا بِذِي الْعِزَّةِ وَالْجَبَرُوتِ وَاعْتَصَمْنَا بِرَبِّ الْمَلَكُوتِ وَتَوَكَّلْنَا عَلَى الْحَيَّ الَّذِي لاَ يَمُوْتُ اللَّهُمَّ اصْرِفْ عَنَّا هَذَا الْوَبَاءَ وَقِنَا شَرِّ الرَّدَى وَنَجِّنَا مِنَ الطَّعْنِ والطَّاعُوْنِ وَالْبَلَاءِ بِلُطْفِكَ يَا لَطِيفُ يَا خَبِيرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابِ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ ة المُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ العَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Baca Juga: HASIL Live Skor Italia vs Venezuela: Pasukan Azzurri Menang

Untuk mendapatkan Informasi Lainnya Dari Pedoman Tangerang kamu bisa klik Dibawah ini.***

 

Editor: Abdul Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x