Contoh Teks Khutbah Jumat 22 Maret 2024 : Kesempatan Menyucikan Diri

- 22 Maret 2024, 10:41 WIB
teks Khutbah Jumat PDF terbaru 15 Maret 2024 tentang keutamaan 10 hari pertama bulan Ramadhan
teks Khutbah Jumat PDF terbaru 15 Maret 2024 tentang keutamaan 10 hari pertama bulan Ramadhan /pexels.com

Ibnu Baththal, dalam penjelasannya atas kitab Sahih al-Bukhari, menjelaskan bahwa frasa "ghufira lahu ma taqaddama min dzanbihí" menunjukkan harapan untuk mendapatkan ampunan atas segala dosa, baik yang kecil maupun besar.

Meskipun pemahaman ini mungkin sudah kita dengar sebelumnya, namun penting untuk disampaikan kembali pada kesempatan ini. Semoga kita semua dapat menghargai dan memanfaatkan sepenuhnya keutamaan dan keistimewaan yang diberikan oleh bulan Ramadhan ini.

Hadirin Jamaah Jum'at Rahimakumullah..

Kita mungkin sudah sering mendengar dan mengetahui tentang pemahaman ini dari berbagai sumber sebelumnya, namun saya merasa penting untuk mengingatkannya kembali pada kesempatan yang berharga ini. Harapannya, kita semua dapat memperhatikan dan memanfaatkan dengan baik keutamaan dan keistimewaan yang telah disediakan oleh bulan Ramadhan ini.

Lalu, apa langkah yang bisa kita ambil untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT di bulan Ramadhan ini? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita memahami lebih lanjut tentang konsep îmânan (keimanan) dan ihtisában (berharap pahala dari Allah) yang terdapat dalam hadits tersebut.

Abu al-Fadl Ahmad bin Ali bin Hajar, yang lebih dikenal sebagai Ibnu Hajar al-Asqalani, menjelaskan bahwa kedua kata tersebut dapat berfungsi sebagai maf'ûl lah, tamyîz, atau hâl, di mana bentuk masdar tersebut mengacu pada isim fâil (Fathul Bari Sarh Sahih al-Bukhari oleh Ibn Hajar, juz 4, h.115). Jika kita mengikuti struktur yang terakhir, maka orang yang berpuasa di bulan Ramadhan dan menerima ampunan Allah, haruslah memiliki status sebagai mukmin (orang yang beriman) dan muhtasib (orang yang berharap pahala dari Allah).

Kedua konsep penting ini perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam setiap tindakan ibadah kita, khususnya dalam puasa di Bulan Ramadhan ini.

Penggunaan kata "îmânan" (keimanan) mengirimkan pesan penting bahwa praktik ibadah puasa kita harus didasarkan pada keyakinan yang kuat.

Diksi kedua adalah ihtisaban. Makna yang sering disampaikan dan diterjemahkan, bahwa ihtisaban adalah thalab al-thawab min Allah, mencari pahala dari Allah. Ibnu Hajar al- Asqalani (Fathul Bari Sarh Sahih al-Bukhari li Ibn Hajar, juz 4, h.115), selain menukil makna tersebut, juga menyajikan pendapat al- Khaththâbi, bahwa ihtisâban adalah:

شه احْتِسَابًا أَي عَزِيمَةٌ وَهُوَ أَنْ يَصُومَهُ عَلَى مَعْنَى الرَّغْبَةِ فِي ثَوَابِهِ طَيِّبَةِ نَفْسِهِ بِذَلِكَ غَيْرَ مُسْتَثْقِلٍ لِصِيَامِهِ وَلَا و مُسْتَطِيلٍ لِأَيَّامِهِ

Halaman:

Editor: Abdul Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x