Khutbah Jumat 8 Maret 2024 : Bekal Terbaik Sambut Bulan Ramadhan

- 8 Maret 2024, 08:10 WIB
Ilustrasi - Teks khutbah Jumat menyambut Ramadhan 2024 yang menyentuh hati untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan.
Ilustrasi - Teks khutbah Jumat menyambut Ramadhan 2024 yang menyentuh hati untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan. /Pixabay/ Daniel Dan outsideclick

Hadirin jamaah shalat Jumat, semoga Allah merahmati kalian.

Berikut beberapa sikap dan bekal terpuji dari para ulama shaleh terdahulu dalam menyambut bulan suci Ramadhan yang layak kita ikuti.

Pertama, kita harus menyambut Ramadhan dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Yahya bin Abi Katsir meriwayatkan bahwa orang-orang salaf terdahulu selalu mengucapkan doa:

orang salaf terdahulu selalu mengucapkan doa:

اللهم بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَ شَعْبَانَ وَ بَلِغْنَا رَمَضَانَ

Artinya, "Ya Allah berkahi kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikan (usia) kami berjumpa Ramadhan."

Kedua, kita perlu menyambut Ramadhan dengan pengetahuan yang mendalam. Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim. Ibadah puasa memiliki ketentuan dan aturan yang harus dipenuhi agar sah dan sempurna. Sesuatu yang menjadi prasyarat suatu ibadah wajib harus dipelajari dan dipahami. Oleh karena itu, ilmu tentang ketentuan puasa, atau yang sering disebut fikih puasa, adalah hal yang wajib dipelajari oleh setiap Muslim, minimal tentang hal-hal yang menjadi sah dan tidaknya puasa.

Pengetahuan yang mendalam tentang bulan Ramadhan akan membantu menghindari kesalahan-kesalahan yang dapat merusak ibadah Ramadhan. Dengan pengetahuan yang cukup, kita dapat meraih keutamaan Ramadhan dan memupuk motivasi dari dalam diri untuk menjalani ibadah dengan sebaik-baiknya.

Ketiga, doa sangat penting. Bulan Ramadhan bukan hanya bulan karunia dan kenikmatan beribadah, tetapi juga merupakan bulan penuh tantangan. Tantangan untuk menahan diri dari perbuatan jahat, mencapai kemuliaan malam Lailatul Qadar, dan tantangan-tantangan lainnya. Keterbatasan manusia mengharuskannya untuk selalu berdoa agar dapat menghadapi bulan Ramadhan dengan penuh optimisme.

Keempat, adalah dengan tekad dan perencanaan yang matang untuk menjalani Ramadhan. Niat dan azam merupakan bentuk lain dari perencanaan. Para ulama terdahulu selalu merencanakan pengisian bulan Ramadhan dengan cermat dan optimis. Misalnya, memiliki tekad untuk mengkhatamkan Al-Quran, secara rutin bersedekah dan memberi makan orang yang berpuasa, istiqamah dalam menghadiri pengajian dan membaca buku agama, serta melakukan kebaikan-kebaikan lainnya.

Halaman:

Editor: Abdul Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah