Contoh Teks Khutbah Jum'at 26 Januari 2024 : Manfaatkan Sisa Waktu untuk Selalu Bertobat dari Dosa

- 26 Januari 2024, 10:07 WIB
Ilustrasi khatib Jumat - Contoh teks khutbah Jumat NU terbaru dan singkat dengan tema tentang 'Optimisme di Tahun Baru 2024'.
Ilustrasi khatib Jumat - Contoh teks khutbah Jumat NU terbaru dan singkat dengan tema tentang 'Optimisme di Tahun Baru 2024'. /PEXELS/Alena Darmel

Pedoman Tangerang - Contoh Teks Khutbah Jum'at 26 Januari 2024 : Manfaatkan Sisa Waktu untuk Selalu Bertobat dari Dosa.

Puji syukur kepada Allah swt, Sang Pencipta alam dan segala isinya. Shalawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada Nabi Muhammad saw. Semoga di hari kiamat nanti, kita meraih syafaat beliau, memperoleh perlindungan dari Allah swt, dan diberikan tempat di surga-Nya. Amin ya Rabbal Alamin.

Khutbah I

الحَمْدُ للهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالهُدَى وَدِيْنِ الْحَقُّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ المُشْرِكُونَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيْدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ صَلَّ وَسَلَّمْ وَبَارِكَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ . أَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ أوْصِي نَفْسِي وَأَنْتُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُونَ إِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي القُرْآنِ الكَرِيمَ: أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Ma'asyiral muslimin Jamaah Jum'at Yang Berbahagia

Dalam kesempatan ini, Khatib mengajak jamaah Jumat dan diri sendiri untuk selalu meningkatkan takwa kepada Allah swt. Takwa berarti mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Upaya untuk memperkuat iman dan ketakwaan perlu terus dilakukan, karena manusia tidak terlepas dari kesalahan dan dosa, meskipun kecil.

Oleh karena itu, kesadaran akan hal tersebut sangat penting, sambil tetap istikamah dalam bertaubat kepada Allah dengan sungguh-sungguh.

Sebagaimana pada surat al-Maidah ayat 39 :

و فَمَنْ تَابَ مِنْ بَعْدِ ظُلْمِهِ وَأَصْلَحَ فَإِنَّ اللَّهَ يَتُوبُ عَلَيْهِ إِنَّ رو و الله غفور رحيم رو

Artinya, "Maka siapa pun yang bertobat sesudah melakukan kejahatan dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al- Quran surah al-Maidah ayat 39).

Jamaah shalat Jumat, rahimakumullah.

Allah swt dikenal memiliki sifat-sifat mulia, seperti kebaikan, kasih sayang, pengampunan, dan sifat-sifat luhur lainnya. Dengan sifat-sifat ini, Allah swt selalu terbuka bagi hamba-Nya yang bermaksud bertaubat dari dosa, baik yang dilakukan dengan kesadaran maupun tanpa sadar.

Al-Qur'an, sebagai kitab suci, mengandung banyak ayat yang menegaskan sifat-sifat Allah tersebut, termasuk bahwa Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Maidah ayat 39.

Terkait kemurahan Allah dalam mengampuni dan menyayangi para hamba-Nya bahkan lebih besar daripada siksaan yang ditimpakan apabila berbuat dosa. Itulah kemurahan ampunan Allah. Luas dan tidak memiliki batas. Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad saw pernah disebutkan mengenai ampunan Allah, beliau bersabda:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ وَجَاءَ و روه و ه وهو فَيَغْفِرُ لَهُمْ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ، فَيَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ

Artinya, "Demi Dzat yang diriku berada di tangan-Nya, jika kalian tidak berbuat dosa, Allah akan hilangkan kalian dan Allah akan datangkan kaum lain yang berdosa, lalu mereka pun minta ampun kepada Allah, Allah pun ampuni dosa mereka." (Hadits riwayat Imam Muslim).

Jamaah shalat Jumat, rahimakumullah.

Mari manfaatkan sisa waktu kita dengan bijak untuk tidak menunda-nunda pertobatan. Meskipun Allah swt Maha Pengampun, bukan berarti kita boleh mengulur waktu untuk bertaubat.

Ingatlah bahwa hanya Allah yang mengetahui batas usia kita di dunia. Kita tidak tahu kapan, di mana, dan dalam keadaan bagaimana kita dipanggil oleh Allah swt untuk kembali ke hadirat-Nya, meninggalkan dunia yang fana ini. Oleh karena itu, manfaatkan setiap waktu yang kita jalani untuk terus memohon ampunan Allah SWT.

Jamaah shalat Jumat, rahimakumullah.

Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa pertobatan kita diterima oleh Allah? Seorang ahli hikmah, Syekh Syihabuddin Ahmad ibn Hajar al-'Asqalani, dalam kitabnya al-Munabbihat 'ala al-Isti 'dad li Yaumil Mi'ad, menyatakan bahwa tidak ada yang bisa memastikan apakah tobat seorang hamba diterima atau tidak. Meski demikian, Syekh Nawawi dalam Nasha'ih al-'Ibad (hal. 49) menyebutkan setidaknya ada enam tanda yang menunjukkan bahwa tobat seseorang telah diterima oleh Allah SWT.

Pertama, dalam hati seseorang yang bertobat, muncul kesadaran bahwa dirinya tidak terhindar dari dosa. Ini berarti, kapan pun dia dapat terjerumus lagi ke dalam perbuatan dosa, baik dosa yang telah ditobati maupun dosa yang berbeda. Oleh karena itu, dia selalu berhati-hati menghadapi situasi yang bisa membawanya jatuh kembali pada perilaku yang sama dan kembali berbuat salah.

Kedua, hatinya dirasakan sedikit gembira, namun didominasi oleh kekhawatiran. Kegembiraan tersebut muncul karena dia selalu mempersiapkan dan memikirkan masa depan akhiratnya yang belum memiliki jaminan pasti. Pertanyaan mengenai akhir hidup dengan membawa iman selalu menjadi refleksi bagi orang yang bertobat, sehingga dia tidak berani mengekspresikan kegembiraannya secara berlebihan.

Sebagaimana dalam sabda Rasulullah saw:

مَنْ أَكْثَرَ ذِكْرَ الْمَوْتِ قَلَّ فَرَحُهُ، وَقَلَّ حَسَدُهُ

Artinya, "Siapa saja yang banyak mengingat kematian akan sedikit gembiranya dan sedikit rasa hasudnya," (HR. Ibnu al-Mubarak).

Jamaah shalat Jumat, rahimakumullah.

Tanda ketiga adalah menjadi lebih dekat dengan orang-orang saleh dan menjauhi perilaku buruk. Dia menyadari bahwa kebersamaan dengan orang-orang baik dapat mempertahankan kebaikannya dan memberikan peringatan saat melakukan kesalahan.

Sebaliknya, berinteraksi dengan orang-orang jahat membuka peluang bagi dirinya terpengaruh oleh keburukan mereka, meskipun dia berupaya untuk menghindarinya.

Benar apa yang disampaikan Rasulullah saw:

شه مثل الجليس الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ تَحَامِلِ المِسْكِ وَنَانِي الكينِ فَخَامِلُ المِسْكِ: إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ ه و یک مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً، وَنَاخُ الكِيرِ: إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةٌ

Artinya, "Teman yang baik dan teman yang buruk dibaratkan seperti pembawa minyak wangi dan peniup selongsong api. Pembawa minyak wangi akan menghembuskan aroma wangi kepadamu. Sehingga engkau membeli minyak wanginya atau mencium aromanya. Sedangkan peniup selongsong api akan membakar pakaianmu atau engkau mencium bau asap darinya," (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Keempat, melihat segala urusan dunia sebagai sesuatu yang kurang berarti di hadapannya. Sebaliknya, memandang urusan akhirat sebagai sesuatu yang lebih besar.

Seorang hamba yang bertobat menyadari bahwa seberapa kecil pun kekayaan dunia, yang halalnya akan dihisab dan dipertanggungjawabkan, sementara yang haramnya akan mendatangkan siksa. 

Bahkan lebih berat lagi, pertanyaan tentang harta lebih berat daripada pertanyaan tentang hal lain. Sebagai contoh, soal ilmu hanya akan ditanyakan untuk apa ilmu itu digunakan, sementara soal harta akan menanyakan dari mana harta itu diperoleh dan untuk keperluan apa harta itu dikeluarkan.

Kelima, melihat diri dan hatinya sibuk dengan tanggung jawab yang Allah bebankan kepadanya, sementara terhadap hal-hal yang telah dijamin oleh Allah, dia tidak merasa cemas. Tanggung jawab yang Allah bebankan melibatkan tuntutan syariat-Nya (taklif), termasuk tuntutan untuk dilaksanakan atau ditinggalkan, baik yang wajib maupun sunnah. Sementara itu, hal-hal yang dijamin oleh Allah mencakup rezeki, umur, jodoh, kematian, dan lain sebagainya.

Jamaah shalat Jumat, rahimakumullah.

Tanda yang terakhir atau keenam adalah menjaga lisan dengan sungguh-sungguh. Kesadaran ini muncul karena menyadari bahwa banyak berbicara tentang hal yang tidak bermanfaat setara dengan membuka pintu menuju perbuatan dosa.

Sebagaimana yang diingatkan Rasulullah saw dalam sabdanya:

أَكْثَرُ النَّاسِ ذُنُوبًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ كَلَامًا فِي مَعْصِيَةِ اللَّهِ

Artinya, "Sesungguhnya, manusia yang paling banyak dosanya pada hari Kiamat adalah manusia yang paling banyak bicaranya dalam kemaksiatan kepada Allah," (HR. Ibnu Abi Syaibah).

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.

Demikian khutbah singkat ini. Semoga bermanfaat dan membawa berkah bagi kita semua, serta bisa menjadi penyebab untuk meningkatkan ibadah, ketakwaan, keimanan, dan menjauhi segala larangan. Aamiin.

Khutbah II

الحَمْدُ للهِ الَّذِي تَتِمُ الصَّالِحَاتِ, وَأَشْهَدُ أَنْ لا إلهَ إلا الله وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ صَلَّ وَسَلَّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ! أَوْصِى نَفْسِي وَأَنْتُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُونَ إِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ ، وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ ، فَقَالَ تَعَالَى وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيمًا ، تَنْبِيْهَا لَنَا وَتَعْلِيمًا ، وَتَشْرِيفًا لِنَبِيْهِ وَتَعْلِيمًا "إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلَّمُوا تَسْلِيمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وعلى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِي الحَاجَاتِ اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُبِكَ مِنَ البَرَضِ، وَالجُنُونِ، وَالجُذَامِ، وَمِنْ سَيْءِ الْأَسْقَامِ تَحَصَّنَا بِذِي الْعِزَّةِ وَالْجَبَرُوتِ وَاعْتَصَمْنَا بِرَبِّ الْمَلَكُوتِ وَتَوَكَّلْنَا عَلَى الْحَيَّ الَّذِي لاَ يَمُوْتُ اللَّهُمَّ اصْرِفْ عَنَّا هَذَا الْوَبَاءَ وَقِنَا شَرِّ الرَّدَى وَنَجِّنَا مِنَ الطَّعْنِ والطَّاعُوْنِ وَالْبَلَاءِ بِلُطْفِكَ يَا لَطِيفُ يَا خَبِيرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابِ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ ة المُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ العَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Baca Juga: Teks Khotbah Jum'at, 3 November 2023 :Ujian Keimanan Umat Islam di Tengah Konflik Palestina Dan Israel

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat 26 Januari 2024: Tema Bahaya Dosa Terhadap Kehidupan

Baca Juga: Teks Khutbah Jum’at: Rajab, Bulan Yang Istimewa

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Jumat 19 Januari 2024 : Keutamaan Dari Bulan Rajab Bagi Umat Islam

Untuk mendapatkan Informasi Lainnya Dari Pedoman Tangerang kamu bisa klik Dibawah ini.***

 

Editor: Abdul Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x