Teks Khutbah Jum’at: Mencintai Allah dan Rasul-Nya

- 2 November 2023, 17:00 WIB
Teks Khutbah Jum’at: Mencintai Allah dan Rasul-Nya
Teks Khutbah Jum’at: Mencintai Allah dan Rasul-Nya /(foto ilustrasi) Freepik/desEYEns

Pedoman Tangerang – Khutbah Jumat adalah salah satu rangkaian yang harus dilakukan dalam melaksanakan sholat jumat. Dan menjadikan pembeda dengan sholat fardhu lainnya.

Khutbah merupakan salah satu bentuk dakwah yang dilakukan oleh seorang khatib dalam shalat Jum’at. Selain itu khutbah memiliki tujuan untuk memberikan pengajaran, nasihat, dan membimbing umat Muslim dalam menjalankan ajaran agama Islam.

Khutbah menjadi media untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan, mengingatkan umat tentang kebaikan, meluruskan pemahaman yang salah, dan memotivasi umat dalam menjalankan perintah Allah SWT.

Penyampaian bacaan khutbah Jumat oleh Khatib memiliki dua bagian yaitu khutbah pertama dan khutbah kedua disertai doa yang dipisahkan dengan duduk.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat 27 Oktober 2023 Tema: Golongan yang Akan Dinaungi Pada Hari Kiamat

Berikut teks khutbah Jum’at, Mencintai Allah dan Rasul-Nya

Khutbah Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ

 أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وأشهدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَانَبِيّ بعدَهُ

 اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدابن عبد الله وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى، وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَاب . وَقَالَ: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُون

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Syukur alhamdulillah mari kita tanamkan dalam hati dan kita ucapkan dengan lisan, sebagai kata kunci pertama atas segala nikmat dan karunia yang Allah swt berikan kepada kita semua, khususnya nikmat iman dan sehat.

Sehingga kita bisa terus istiqamah dalam mengerjakan ibadah wajib satu pekan satu kali ini, yaitu shalat Jumat. Semoga ibadah yang kita lakukan menjadi ibadah yang diterima oleh-Nya.

Shalawat dan salam mari kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw, allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala alihi wa sahbih, yang telah sukses menjalankan visi misi dakwahnya dalam menyebarkan ajaran Islam yang penuh dengan kedamaian dan kasih sayang.

Dalam bingkai rahmatan lil ‘alamin, beserta para sahabat, keluarga, dan semua pengikutnya yang senantiasa berusaha untuk mengikuti seluruh jejak langkahnya.

Selanjutnya, melalui mimbar yang mulia ini, khatib mengajak kepada diri khatib sendiri, keluarga, dan semua jamaah yang turut hadir pada pelaksanaan salat Jumat ini, untuk terus berusaha dan berupaya dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt.

Karena hanya dengan modal takwa, kita semua bisa menjadi hamba yang selamat di dunia dengan karunia-Nya, dan selamat di akhirat dengan rahmat-Nya.

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Salah satu cara untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah swt adalah dengan cara mencintai Nabi Muhammad dan meneladani segala teladan yang pernah beliau lakukan selama ada di dunia, mulai dari berucap, bertindak dan berperilaku dalam keseharian kita.

Meneladani dan mencintai Nabi Muhammad merupakan langkah awal untuk bisa membangun cinta kepada Allah swt. Sebab dari ajaran Nabi Muhammad-lah kita bisa mengenal Allah sebagai satu-satunya zat yang harus kita sembah tanpa sekutu bagi-Nya.

Oleh karena itu, Allah menegaskan kepada kita semua bahwa jika semua umat Islam memang benar-benar cinta kepada Allah, maka ikutilah semua tingkah-laku Rasulullah, dan untuk mengikutinya, terlebih dahulu kita harus cinta kepadanya. Dalam Al-Qur’an Allah swt berfirman:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), ‘Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS Ali ‘Imran [3]: 31).

Baca Juga: Teks Khutbah Jum’at: Istiqomah Dalam Melakukan Kebaikan

Merujuk penjelasan Imam Fakhruddin ar-Razi dalam kitab Tafsir Mafatihul Ghaib, ayat ini Allah swt turunkan kepada Nabi Muhammad untuk menjawab pengakuan-pengakuan orang yang mengaku cinta kepada Allah namun enggan untuk mengikuti apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad.

Misal, orang-orang Yahudi yang mengaku cinta kepada Allah, dan orang Nasrani yang mengakui bahwa pemuliaan mereka kepada al-Masih merupakan bukti cintanya kepada Allah.

Tidak hanya kepada Yahudi dan Nasrani saja, ayat ini juga diturunkan kepada semua orang-orang yang mengaku cinta kepada Allah swt, namun mereka tidak mengikuti semua yang diajarkan oleh Nabi Muhammad, maka pengakuan cinta itu pada dasarnya merupakan pengakuan dusta yang tidak memiliki makna apa-apa.

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Lantas, bagaimana cara agar kita bisa tergolong sebagai orang yang cinta kepada Allah?

Cara pertama adalah dengan mengikuti semua jejak langkah yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad, dan ini bisa kita ikuti jika kita benar-benar tahu terhadap semua ajarannya, sikapnya, cara berdakwahnya, kesopanan dan keluhuran etikanya, serta semua teladan-teladan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad.

Salah satu cara untuk mengetahui semua itu adalah bisa kita temui dalam perayaan maulid nabi. Dalam perayaan tersebut, kita akan tahu betapa agung dan mulianya Nabi Muhammad. Ia merupakan sosok teladan terbaik yang pernah ada di dunia.

Ketika kita sudah tahu pada kemuliaan dan keluhuran nabi, maka akan tumbuh kecintaan kita kepadanya, sehingga kita akan mengikuti semua jejak langkahnya.

Oleh karena itu, Sayyid Muhammad bin Umar al-Hadrami dalam kitab Hadaiqul Anwar wa Mathali’ul Asrar mengatakan bahwa mengadakan maulid nabi merupakan salah satu bukti kecintaan seorang umat kepada nabinya. Ia mengatakan:

اِنَّ الْاِحْتِفَالَ لِمَوْلِدِ الرَّسُوْلِ يَكُوْنُ تَكْرِيْمًا وَتَعْظِيْمًا لِمَقَامِهِ الشَّرِيْفِ وَدَلِيْلاً عَلَى مَحَبَّةِ النَّاسِ بِالنِّسْبَةِ لِلنَّبِي صلى الله عليه وسلم

Artinya: “Sungguh merayakan kelahiran Rasulullah merupakan bentuk pemuliaan dan pengagungan pada kedudukannya yang luhur, serta menjadi buktinya kecintaan manusia (umat Islam) kepada Nabi Muhammad.”

Baca Juga: Teks Khutbah Jum’at: Berhentilah Berbuat Dzalim Kepada Siapa Pun

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Selain itu, dengan mengadakan maulid nabi atau menghadiri perayaan maulid, akan menjadikan kita semakin banyak bershalawat kepadanya.

Sedangkan salah satu bukti cinta setiap orang adalah akan sering menyebut nama orang-orang yang mereka cinta.

Dan orang-orang yang banyak bershalawat kepada nabi menunjukkan bahwa dalam dirinya terdapat cinta yang besar kepadanya. Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin mengatakan:

مَنْ أَحَبَّ شَيْئًا أَكْثَرَ بِالضَّرُوْرَةِ مِنْ ذِكْرِهِ وِذِكْرِ مَا يَتَعَلَّقُ بِهِ

Artinya: “Siapa saja yang cinta pada sesuatu, maka dengan pasti ia akan memperbanyak menyebutnya dan menyebut hal-hal yang berkaitan dengannya.”

Inilah puncak kecintaan seorang umat. Umat Islam yang cinta kepada Nabi Muhammad akan menjadikan shalawat kepadanya sebagai satu-satunya ucapan yang paling sering keluar dari lisannya.

Sebab, baginya tidak ada ucapan yang paling manis untuk disebutkan selain bershalawat kapada kekasihnya Nabi Muhammad.

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Dari beberapa uraian materi khutbah Jumat ini, dapat disimpulkan bahwa merayakan maulid Nabi Muhammad atau menghadiri acara-acara maulid merupakan salah satu bukti kecintaan umat Islam kepada Nabi Muhammad saw.

Dengan acara tersebut diharapkan bisa menjadi momentum untuk menjadikan nabi sebagai panutan dalam segala hal.

Demikian khutbah perihal perayaan maulid nabi sebagai bukti cinta kepadanya yang akan membawa kita semakin mencintai Allah swt.

Semoga bisa membawa manfaat dan keberkahan bagi kita semua, dan digolongkan sebagai hamba yang istiqamah dalam menjalankan semua perintah dan menjauhi larangan-Nya. Amin ya rabbal alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُلِلّهِ حَمْدًاكَثِيْرًاكَمَااَمَرَ. وَاَشْهَدُاَنْ لاَاِلهَ اِلاَّللهُ وَحْدَه لاَشَرِيْكَ لَهُ. اِرْغَامًالِمَنْ جَحَدَبِهِ وَكَفَرَ. وَاَشْهَدُاَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُاْلاِنْسِ وَالْبَشَرِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ مَااتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَاُذُنٌ بِخَبَرٍ

اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَوَمَابَطَنْ. وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Komitmen takwa kepada Allah SWT hanyalah diberikan oleh Allah kepada orang-orang yang beriman.

Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa perilaku takwa akan mudah kita raih kalau kita memiliki keimanan yang kuat kepada Allah SWT.

Ketakwaan kepada Allah SWT merupakan bagian dari konsekuensi dari keimanan kita kepada-Nya. Iman tanpa diiringi perilaku takwa, yaitu berupa ihsan, maka sesungguhnya keimanan tersebut tidak sempurna adanya.

Oleh karena itu, marilah terus kita pelihara dan perkuat iman kita, dan selanjutnya diwujudkan dengan ketakwaan kita yang semaksimal mungkin, sesuai batas kemampuan yang kita miliki.

Akhirnya, marilah kita berdo’a kepada Allah SWT, dengan penuh ketundukkan dan kekhusyu’an hati, agar kita senantiasa mendapatkan ampunan, hidayah dan bimbingan-Nya.

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ اللهم صل وسلم على محمد وعلى آله محمد كما صليت وسلمت على إبراهيم وعلى آله إبراهيم فى العالمين إنك حميد مجيد.

اَللّهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَاوَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ.

اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى

رَبَّنَااَتِنَافِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَالله اِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِالْعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوااللهَ الْعَظِيْمِ يذكركم وَاشْكُرُوهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُاللهِ اَكْبَرُ

Demikian teks Khutbah jumat, Mencintai Allah dan Rasul-Nya.***

Editor: Abdul Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah