Teks Khutbah Jum’at 24 Maret 2023: Puasa, Hakikat dan Tingkatannya

- 24 Maret 2023, 06:00 WIB
Teks Khutbah Jum’at 24 Maret 2023: Puasa, Hakikat dan Tingkatannya
Teks Khutbah Jum’at 24 Maret 2023: Puasa, Hakikat dan Tingkatannya /UNSPLASH/Raka Dwi Wicaksana

 أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وأشهدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَانَبِيّ بعدَهُ

 اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدابن عبد الله وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى، وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَاب . وَقَالَ: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُون

Hadirin jama’ah jum’ah yang mulia, Saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan kepada Anda semua, mari kita meningkatkan takwa kita kepada Allah SWT dengan berusaha sekuat tenaga melaksanakan semua perintah-Nya serta menjauhi larangan-laranga—Nya.

Hadirin rahimakumullah, Puasa pada hakikatnya adalah meninggalkan syahwat nafsu yang hukum asalnya mubah di luar puasa. Syahwat nafsu tersebut diharamkan untuk sementara waktu, mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari dan setelah itu dihalalkan kembali.

Baca Juga: Bacaan Niat dan Cara Melaksanakan Sholat Tahajud

Oleh karenanya, puasa seseorang tidak akan sempurna kecuali dengan meninggalkan perkara-perkara yang diharamkan oleh Allah dalam segala keadaan, bukan hanya saat berpuasa. Ibadah puasa adalah salah satu manifestasi ketundukan seorang hamba kepada Allah.

Orang yang berpuasa meninggalkan syahwat-syahwat nafsunya di siang hari untuk mendekatkan diri kepada Allah dan karena taat kepada-Nya. Kemudian berbuka dan kembali memenuhi syahwat nafsunya saat malam tiba juga untuk mendekatkan diri kepada Allah dan karena taat kepada-Nya.

Ia tidak meninggalkan syahwat nafsunya kecuali dengan perintah Tuhannya dan tidak kembali memenuhi syahwat nafsunya kecuali dengan perintah Tuhannya. Jadi dalam dua keadaan tersebut, seorang hamba menaati perintah Tuhannya.

Baca Juga: Teks Kultum Sebelum Berbuka Ramadan 2023, 'Ciri-ciri Puasa yang Diterima' Cocok Dijadikan Referensi

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Oleh karenanya, sungguh disayangkan ketika orang berpuasa dari syahwat nafsunya yang diharamkan sementara waktu saat berpuasa, namun ia tidak menjauhi perkara yang diharamkan oleh Allah dalam segala keadaan, baik saat berpuasa maupun di luar puasa.

Halaman:

Editor: Abdul Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x