Pedoman Tangerang - Rambut dan jenggot yang disemir kuning keemasan, berbusana hitam panjang sembari bersurban hitam, ciri-ciri ini identik dengan jemaah An-Nadzir, sebuah komunitas Muslim yang berdomisili di Gowa, Sulawesi Selatan.
Meski orang-orang dibuat bingung dengan komunitas ini, namun rata-rata jemaah An-Nadzir adalah orang-orang yang ramah dan murah senyum.
Ikatan sosial diantara mereka sangat kuat, jika ada yang ingin mengenal mereka lebih dekat, maka setiap tamu akan mendapat jamuan hangat dari mereka.
Baca Juga: Tetapkan Idul Adha 1442 H Jatuh Hari Senin, Jemaah An-Nadzir Shalat Ied Menggunakan Masker
Jemaah An-Nadzir kerap disorot karena perbedaan mereka dalam hal waktu pelaksanaan shalat Ied dan penentuan awal bulan Ramadhan.
Dikutip oleh Pedoman Tangerang dari berbagai sumber, jamaah An-Nadzir berdiri pada tahun 1998 yang dipelopori oleh Kyai Syamsuri Abdul Madjid.
Kyai Syamsuri Abdul Madjid dianggap sebagai sosok suci dan penuh Waskita oleh murid-muridnya. Ia kerap melakukan syi'ar dan dakwah ke berbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga: 3 Cara Cepat Bersihkan Laptop Ketika WFH, Cocok Buat Kamu yang Super Sibuk
Bagi pengikutnya, Kyai Syamsuri dianggap setara dengan Kahar Muzakkar, tokoh gerakan DI/TII di Sulawesi Selatan yang punya pengaruh besar pada masanya.