Teks Khutbah Jum’at: Dahsyatnya Malam Lailatul Qadar

29 Maret 2024, 06:00 WIB
Teks Khutbah Jum’at: Dahsyatnya Malam Lailatul Qadar /

Pedoman Tangerang – Khutbah Jumat adalah salah satu rangkaian yang harus dilakukan dalam melaksanakan sholat jumat. Dan menjadikan pembeda dengan sholat fardhu lainnya.

Khutbah merupakan salah satu bentuk dakwah yang dilakukan oleh seorang khatib dalam shalat Jum’at. Selain itu khutbah memiliki tujuan untuk memberikan pengajaran, nasihat, dan membimbing umat Muslim dalam menjalankan ajaran agama Islam.

Khutbah menjadi media untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan, mengingatkan umat tentang kebaikan, meluruskan pemahaman yang salah, dan memotivasi umat dalam menjalankan perintah Allah SWT.

Penyampaian bacaan khutbah Jumat oleh Khatib memiliki dua bagian yaitu khutbah pertama dan khutbah kedua disertai doa yang dipisahkan dengan duduk.

Baca Juga: Teks Khutbah Jum’at: Memaknai Nuzulul Qur'an

Berikut teks khutbah Jum’at, Dahsyatnya Malam Lailatul Qadar

Khutbah Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ

 أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وأشهدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَانَبِيّ بعدَهُ

 اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدابن عبد الله وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى، وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَاب . وَقَالَ: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُون

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Syukur alhamdulillah mari kita tanamkan dalam hati dan kita ucapkan dengan lisan, sebagai kata kunci pertama atas segala nikmat dan karunia yang Allah swt berikan kepada kita semua, khususnya nikmat iman dan sehat.

Sehingga kita bisa terus istiqamah dalam mengerjakan ibadah wajib satu pekan satu kali ini, yaitu shalat Jumat. Semoga ibadah yang kita lakukan menjadi ibadah yang diterima oleh-Nya.

Shalawat dan salam mari kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw, allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala alihi wa sahbih, yang telah sukses menjalankan visi misi dakwahnya dalam menyebarkan ajaran Islam yang penuh dengan kedamaian dan kasih sayang.

Selanjutnya, sebagai awal dalam memulai khutbah Jumat di atas mimbar yang mulia ini, kami selaku khatib mengajak diri sendiri, keluarga, dan semua jamaah yang turut hadir pada pelaksanaan sholat Jumat ini, untuk terus berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Alah swt dengan hakikat takwa yang sesungguhnya, dengan menjalankan semua yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.

Mari kita kuatkan iman, kita tingkatkan takwa, kita teguhkan akidah, dan kita upayakan istiqamah dalam diri kita untuk mengerjakan ibadah kepada Allah swt, sebab hanya dengan cara inilah kita semua akan menjadi hamba yang selamat, baik di dunia maupun di akhirat. Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an:

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الأَلْبَابِ

Artinya, “Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (QS Al-Baqarah [2]: 197).

Baca Juga: Amalan Malam Lailatul Qadar yang Bisa Bikin Keimanan Semakin Kuat, Inilah Amalannya

Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah

Ramadhan selain disebut sebagai bulan puasa, syahrus shiyam, juga disebut sebagai syahrul Qur’an ‎atau bulan Al-Qur’an karena di bulan inilah Al-Qur’an pertama kali diturunkan. Allah berfirman:‎

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

Artinya: “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai ‎petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara ‎yang hak dan yang batil).” (QS Al-Baqarah: 185)‎

Menurut umat Islam, ayat di atas bukan saja dilihat sebagai sebuah catatan tentang waktu ‎diturunkannya Al-Qur’an, tetapi juga memiliki makna berbeda; yaitu harapan tentang adanya ‎sebuah malam di bulan Ramadhan yang dapat melipatgandakan pahala ibadah seseorang hingga ‎seribu bulan. Malam itu dikenal luas dengan istilah “Lailatul Qadar”.‎

Harapan untuk mendapatkan Lailatul Qadar ini sangat dirindukan dan diidam-idamkan. Rasulullah ‎sendiri menyeru umat Islam untuk menyongsong malam seribu malam ini dalam sabda beliau: ‎Rasulullah bersabda,‎

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ القَدْرِ في الوتْرِ مِنَ العَشْرِ الأوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ‎.‎

Artinya, “Carilah Lailatul Qadar itu dalam malam ganjil dari sepuluh hari terakhir dari bulan ‎Ramadhan.” (HR Bukhari)‎

Lantas apa saja kedahsyatan atau keistimewaan dari Lailatul Qadar? Keistimewaannya sangat ‎besar, di antaranya:‎

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Jumat 22 Maret 2024 : Kesempatan Menyucikan Diri

‎1.‎ Pada Malam Lailatul Qodar Al-Quran Diturunkan

Al-Qur’anul Karim yang merupakan kitab suci umat Islam dan senantiasa dibaca oleh umat ‎Islam, diturunkan Allah untuk yang pertama kali pada malam Lailatul Qodar, sebagaimana ‎Firman Allah:‎

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ – ١‏

’’Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Qadar.’’ (QS Al-Qadr: 1)‎

‎2.‎ Keberkahan Melimpah pada Malam Lailatul Qadar

Pada malam Lailatul Qodar Allah menurunkan keberkahan yang melimpah kepada ‎manusia yang mau mendekat kepadaNya dengan berdoa, berdzikir, shalat, tafakur, meminta ‎ampun, dan sebagainya. Singkat kata, Allah memberikan kebaikan-kebaikan yang banyak ‎kepada mereka yang mendekat dan berharap di malam itu. Allah ta’ala berfirman,‎

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ – ٣‏

‎’’Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang ‎memberi peringatan.’’ (QS ad-Dukhan: 3)‎

‎3.‎ Ibadah Dilipatkan Pahalanya Melebihi Seribu Bulan

Ibadah di malam Lailatul Qodar akan dinilai lebih baik oleh Allah bahkan sampai melebihi ‎seribu bulan nilai kebaikannya.

Karenanya beribadah di malam Lailatul Qodar menjadi sangat ‎penting dan berbobot dalam pandangan Allah sehingga banyak diburu dan dilakukan oleh ‎masyarakat Muslim di dunia. Allah ta’ala berfirman,‎

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ – ٣‏

‎’’Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.’’ (QS al-Qadar: 3)‎

‎4.‎ Malaikat Jibril dan Malaikat Lain Turun Mencurahkan Kebaikan dan Keberkahan

Dengan begitu mulianya malam Lailatul Qodar, sampai-sampai Allah mengutus Malaikat ‎Jibril ditemani malaikat-malaikat lain dengan membawa kebaikan, barakah, Rahmat, dan ‎maghfirah untuk diberikan kepada manusia yang mendekat dan berdoa kepadaNya. Allah ‎ta’ala berfirman,‎

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ – ٤‏

‎’’Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua ‎urusan.’’ (QS al-Qodar: 4)‎

‎5.‎ Lailatul Qadar Malam Penuh Keselamatan

Malam Lailatul Qodar juga Allah memberikan keselamatan kepada manusia yang ‎memomohon keselamatan baik urusan dunia maupun akhirat.

Keselamatan dunia ‎menyangkut keselamatan dari gangguan dan keburukan dari makhluk yang jahat. ‎Sedangkan keselamatan akhirat adalah terhindarnya siksa api neraka. Itu semua jika ‎hambanya berdoa di malam Lailatul Qodar. Allah Ta’ala berfirman,‎

سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ – ٥‏

‎’’Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.’’ (QS al-Qadar: 5)‎

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat 22 Maret 2024: Tema Mencari Rahmat yang Terhingga di Bulan Ramadan

‎6.‎ Allah Tentukan Taqdir pada Malam Lailatul Qadar

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,‎

فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ – ٤‏

‎’’Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,’’‎

اَمْرًا مِّنْ عِنْدِنَاۗ اِنَّا كُنَّا مُرْسِلِيْنَۖ – ٥‏

‎(yaitu) urusan dari sisi Kami. Sungguh, Kamilah yang mengutus rasul-rasul.’’ (QS ad-Dukhan: 4-‎‎5)

Para ulama menerangkan, pada malam Lailatul Qadar, Allah subhanahu wa ta’ala menentukan ‎takdir seluruh makhluk dalam satu tahun. Ini takdir yang kedua, karena Allah ta’ala telah ‎menentukan takdir segala sesuatu lima puluh ribu tahun sebelum menciptakan semua makhluk.‎

Ditulislah yang hidup dan yang mati, yang selamat dan binasa, yang bahagia dan sengsara, yang ‎mulia dan hina. Semua yang Allah kehendaki pada satu tahun ke depan ditulis pada saat Lailatul ‎Qadar ini. [Tafsir Ibnu Jarir 16/480 dan Tafsir ibnu Katsir 4/469]‎.

Demikian khutbah yang singkat ini, semoga kita bangkit dan semangat untuk beribadah, berdoa, ‎dan memohon ampun atas segala dosa dan noda khususnya di 10 hari terakhir Ramadhan.

Semoga ‎kita dimudahkan untuk taqarrub secara maksimal dan termasuk golongan orang yang mendapatkan ‎kebaikan dan keberkahan malam Lailatul Qodar, amin.‎

Baca Juga: Teks Khutbah Jum’at: 10 Hari Kedua Di Bulan Ramadhan

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُلِلّهِ حَمْدًاكَثِيْرًاكَمَااَمَرَ. وَاَشْهَدُاَنْ لاَاِلهَ اِلاَّللهُ وَحْدَه لاَشَرِيْكَ لَهُ. اِرْغَامًالِمَنْ جَحَدَبِهِ وَكَفَرَ. وَاَشْهَدُاَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُاْلاِنْسِ وَالْبَشَرِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ مَااتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَاُذُنٌ بِخَبَرٍ

اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَوَمَابَطَنْ. وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Komitmen takwa kepada Allah SWT hanyalah diberikan oleh Allah kepada orang-orang yang beriman.

Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa perilaku takwa akan mudah kita raih kalau kita memiliki keimanan yang kuat kepada Allah SWT.

Ketakwaan kepada Allah SWT merupakan bagian dari konsekuensi dari keimanan kita kepada-Nya. Iman tanpa diiringi perilaku takwa, yaitu berupa ihsan, maka sesungguhnya keimanan tersebut tidak sempurna adanya.

Oleh karena itu, marilah terus kita pelihara dan perkuat iman kita, dan selanjutnya diwujudkan dengan ketakwaan kita yang semaksimal mungkin, sesuai batas kemampuan yang kita miliki.

Akhirnya, marilah kita berdo’a kepada Allah SWT, dengan penuh ketundukkan dan kekhusyu’an hati, agar kita senantiasa mendapatkan ampunan, hidayah dan bimbingan-Nya.

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ اللهم صل وسلم على محمد وعلى آله محمد كما صليت وسلمت على إبراهيم وعلى آله إبراهيم فى العالمين إنك حميد مجيد.

اَللّهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَاوَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ.

اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى

رَبَّنَااَتِنَافِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَالله اِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِالْعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوااللهَ الْعَظِيْمِ يذكركم وَاشْكُرُوهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُاللهِ اَكْبَرُ

Demikian teks khutbah jumat, Dahsyatnya Malam Lailatul Qadar.***

Editor: Abdul Majid

Tags

Terkini

Terpopuler