Teks Khutbah Jum’at: Menjadi Muslim Sejati

19 Oktober 2023, 18:00 WIB
Teks Khutbah Jum’at: Menjadi Muslim Sejati /

Pedoman Tangerang – Khutbah Jumat adalah salah satu rangkaian yang harus dilakukan dalam melaksanakan sholat jumat. Dan menjadikan pembeda dengan sholat fardhu lainnya.

Khutbah merupakan salah satu bentuk dakwah yang dilakukan oleh seorang khatib dalam shalat Jum’at. Selain itu khutbah memiliki tujuan untuk memberikan pengajaran, nasihat, dan membimbing umat Muslim dalam menjalankan ajaran agama Islam.

Khutbah menjadi media untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan, mengingatkan umat tentang kebaikan, meluruskan pemahaman yang salah, dan memotivasi umat dalam menjalankan perintah Allah SWT.

Penyampaian bacaan khutbah Jumat oleh Khatib memiliki dua bagian yaitu khutbah pertama dan khutbah kedua disertai doa yang dipisahkan dengan duduk.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat 13 Oktober 2023, Masjid Tempat Belajar Bagi Anak dengan Konsep Rasulullah

Berikut teks khutbah Jum’at, menjadi muslim sejati

Khutbah Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ

 أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وأشهدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَانَبِيّ بعدَهُ

 اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدابن عبد الله وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى، وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَاب . وَقَالَ: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُون

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Syukur alhamdulillah mari kita tanamkan dalam hati dan kita ucapkan dengan lisan, sebagai kata kunci pertama atas segala nikmat dan karunia yang Allah swt berikan kepada kita semua, khususnya nikmat iman dan sehat.

Sehingga kita bisa terus istiqamah dalam mengerjakan ibadah wajib satu pekan satu kali ini, yaitu shalat Jumat. Semoga ibadah yang kita lakukan menjadi ibadah yang diterima oleh-Nya.

Shalawat dan salam mari kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw, allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala alihi wa sahbih, yang telah sukses menjalankan visi misi dakwahnya dalam menyebarkan ajaran Islam yang penuh dengan kedamaian dan kasih sayang.

Dalam bingkai rahmatan lil ‘alamin, beserta para sahabat, keluarga, dan semua pengikutnya yang senantiasa berusaha untuk mengikuti seluruh jejak langkahnya.

Selanjutnya, melalui mimbar yang mulia ini, khatib mengajak kepada diri khatib sendiri, keluarga, dan semua jamaah yang turut hadir pada pelaksanaan salat Jumat ini, untuk terus berusaha dan berupaya dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt.

Karena hanya dengan modal takwa, kita semua bisa menjadi hamba yang selamat di dunia dengan karunia-Nya, dan selamat di akhirat dengan rahmat-Nya.

Baca Juga: Teks Khutbah Jum’at: Krisis Spritual

Hadirin rohimakumullah

Menjadi seorang muslim sejati, tidaklah cukup dengan ucapan dan klaim saja, setidaknya seseorang harus memiliki tiga sifat.

Pertama, Al-Yakin yaitu percaya dan mantap akan Allah Swt, Rasulullah SAW, dan agama Islam. Tiga hal ini merupakan materi utama yang akan ditanyakan oleh malaikat kepada kita di alam barzah nanti. Di antara sekian banyak masalah, hanya 3 ini saja yang akan ditanya oleh malaikat di alam barzah.

Hadirin rohimakumulloh

Kedudukan al-Yakin sangat tinggi di sisi Allah Swt. Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitab-nya Madarijus Salikin, Bab Manzilatul Yakin menyebutkan, beberapa ayat tentang kedudukan yakin. Di antaranya disebutkan dalam surat Al-baqarah ayat 4 dan 5. Beliau menyebutkan bahwa Allah Swt mengkhususkan, hanya mereka yang mencapai derajat al-yaqin yang mendapat petunjuk Allah Swt. Allah berfirman:

وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (٤) أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS.Al-Baqarah: 4-5)

Sangat jelas dari ayat itu bahwa cara untuk menjaga hidayah adalah dengan memupuk keyakinan. Tanpa itu, seorang muslim bisa goyah. Banyak kisah menjadi pelajaran. Seseorang telah beriman kepada nabi Muhammad SAW, kemudian ikut hijrah ke Madinah bersama beliau. Namun ia kemudian goyah oleh kuda peliharaannya di Mekkah. Ia kemudian menyalahkan jalan hijrahnya. Ini musibah.

Baca Juga: Teks Khutbah Jum’at: Luangkan Waktu Untuk Ibumu

Hadirin rohimakumulloh

Yakin menurut ulama Abu Bakar Al Wara, ada tiga tingkatan, yaitu :

a. Al-Yaqin al-Akhbar

Yakni meyakini seluruh berita informasi yang Allah sampaikan kepada Rasulullah dan risalah yang beliau bawa. Mencakup informasi yang terdapat dalam Al-Quran maupun hadis Rasululloh SAW, terkait perkara yang sudah berlalu maupun terkait dengan hal-hal yang belum terjadi. Ini harus kita mantapkan dalam diri kita.

b. Al-Yaqin ad-dalalah

Yakni yakin dan percaya kepada setiap bukti dan dalil yang membenarkan berita-berita tersebut. Yakin terhadap Al-Quran, hadits, dan setiap mukjizat Rasulullah SAW.

c. Yaqin al-Musyahadah

Ini merupakan tingkatan yakin paling tinggi. Hanya tingkatan para wali Allah dari kalangan para sahabat dan ahli ibadah yang mencapai level ini. Al-Musyahadah adalah tingkatan keyakinan terhadap hal yang gaib atau tidak tampak, namun seakan-akan dia melihat dengan mata kepalanya sendiri. Keyakinan yang sempurna. Keyakinan para sahabat pernah diungkapkan oleh Amir bin Abdul Qais bahwa seandainya surga dan neraka ditampakkan, mereka tidak akan bertambah keyakinan. Karena keyakinan mereka sudah sempurna tanpa perlu bukti yang kasat mata.

Hadirin rohimakumulloh

Kedua, sifat at-Taslim. Yaitu berserah diri kepada Allah Swt., kepada rasulnya dan kepada agamanya. Allah berfirman:

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ

“Tidak patut bagi seorang mukmin, baik seorang, baik laki-laki maupun perempuan, ketika Allah sudah memutuskan perkara kemudian mereka memiliki pilihan yang lainnya” (QS.Al-Ahzab: 36).

Itu bukan sifat mukmin sejati. Ketika Allah dan rasulnya memilih warna putih, seorang muslim yang sejati tidak ada pilihan warna yang lain. Mereka tunduk dan patuh kepada Allah dan tunduk patuh pada aturannya. Selaras dengan hal ini, Allah berfirman:

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (An-Nisa’: 65)

Hadirin rohimakumulloh

Sifat muslim yang ketiga, at-Tadhiyyah atau rela berkorban. Yakni rela berkorban di jalan Allah karena sesungguhnya iman itu menuntut cinta dan cinta itu menuntut pengorbanan. Tidak ada Iman kecuali didasari cinta dan tidak ada cinta kecuali dia harus ada pengorbanan. Imannya Nabi Nuh, cintanya Nabi Nuh, menjadikan Nabi Nuh mampu mewakafkan jiwa dan raganya mewakafkan nafas dan umurnya selama 950 tahun di jalan Allah dalam satu ayat Allah mengabarkan ungkapan Nabi Nuh:

قَالَ رَبِّ إِنِّي دَعَوْتُ قَوْمِي لَيْلا وَنَهَارًا

“Nuh berkata, ‘Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang’.” (Nuh: 5)

Anda bisa baca ayat selanjutnya. Nuh berdakwah selama itu dan tidak ada yang menyambut, tetapi ia tidak bosan. Inilah sifat mukmin yang sempurna. Semoga kita semua memiliki tiga sifat yang telah disebutkan, yakin, berserah, dan rela berkorban.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُلِلّهِ حَمْدًاكَثِيْرًاكَمَااَمَرَ. وَاَشْهَدُاَنْ لاَاِلهَ اِلاَّللهُ وَحْدَه لاَشَرِيْكَ لَهُ. اِرْغَامًالِمَنْ جَحَدَبِهِ وَكَفَرَ. وَاَشْهَدُاَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُاْلاِنْسِ وَالْبَشَرِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ مَااتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَاُذُنٌ بِخَبَرٍ

اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَوَمَابَطَنْ. وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Komitmen takwa kepada Allah SWT hanyalah diberikan oleh Allah kepada orang-orang yang beriman.

Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa perilaku takwa akan mudah kita raih kalau kita memiliki keimanan yang kuat kepada Allah SWT.

Ketakwaan kepada Allah SWT merupakan bagian dari konsekuensi dari keimanan kita kepada-Nya. Iman tanpa diiringi perilaku takwa, yaitu berupa ihsan, maka sesungguhnya keimanan tersebut tidak sempurna adanya.

Oleh karena itu, marilah terus kita pelihara dan perkuat iman kita, dan selanjutnya diwujudkan dengan ketakwaan kita yang semaksimal mungkin, sesuai batas kemampuan yang kita miliki.

Akhirnya, marilah kita berdo’a kepada Allah SWT, dengan penuh ketundukkan dan kekhusyu’an hati, agar kita senantiasa mendapatkan ampunan, hidayah dan bimbingan-Nya.

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ اللهم صل وسلم على محمد وعلى آله محمد كما صليت وسلمت على إبراهيم وعلى آله إبراهيم فى العالمين إنك حميد مجيد.

اَللّهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَاوَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ.

اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى

رَبَّنَااَتِنَافِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَالله اِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِالْعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوااللهَ الْعَظِيْمِ يذكركم وَاشْكُرُوهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُاللهِ اَكْبَرُ

Demikian teks Khutbah jumat, Menjadi muslim sejati.***

Editor: Abdul Majid

Tags

Terkini

Terpopuler