Bolehkah Puasa Ayyamul Bidh Bulan Juli 2022 di Hari Tasyrik? Begini Kata Buya Yahya

11 Juli 2022, 16:00 WIB
Bolehkah Puasa Ayyamul Bidh Bulan Juli 2022 di Hari Tasyrik? Begini Kata Buya Yahya /Tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV

Pedoman Tangerang - Amalan sunnah yang dianjurkan setiap saat bagi kaum muslim yakni Puasa, termasuk puasa Ayyamul Bidh. Buya Yahya menjelaskan ketentuan puasa Ayyamul Bidh di Hari Tasyrik.

Pengasuh pondok pesantren Al-Bahjah turut menjabarkan hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa.

Selain puasa wajib di bulan Ramadhan, umat muslim juga dianjurkan menunaikan sejumlah puasa sunnah.

Sebagaimana diketahui, kini telah masuk bulan Zulhijah 1443 Hijriyah, umat Islam pun telah merayakan Hari Raya Idul Adha sesuai keputusan pemerintah pada Minggu (10 Juli 2022).

Baca Juga: Cukup 5 Bahan Herbal Ini, dr Zaidul Akbar: Asam Urat Sembuh, Yuk Konsumsi!

Setiap bulan termasuk bulan Zulhijah 1443 Hijriyah ada puasa sunnah yang hendaknya rutin dikerjakan, misalnya puasa Ayyamul Bidh.

Puasa Ayyamul Bidh dikerjakan pada pertengahan bulan, yaitu tanggal 13, 14, dan 15 Hijriyah.

Lantas, bagaimana hukumnya jika puasa Ayyamul Bidh dan sunnah lainnya bertepatan pada Hari Tasyrik?

Buya Yahya menjelaskan hari atau waktu-waktu yang diharamkan untuk berpuasa. Terutama di waktu Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha.

“Setelah Hari Raya Idul Adha, ada Hari Tasyrik. Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijah, maka Hari Tasyrik 11, 12, 13 Zulhijah, ada lima hari yang dilarang puasa di bulan Zulhijah,” jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Buya Yahya.

Baca Juga: Mimpi Bertemu Orang Tua yang Telah Meninggal, Ustadz Abdul Somad: Cepat Jangan Ditunda-tunda Lakukan 2 Hal Ini

Karena itu, jika puasa Ayyamul Bidh bertepatan Hari Tasyrik, maka umat muslim yang terbiasa puasa sunnah bisa tetap istiqomah menunaikan puasa Ayyamul Bidh di hari lainnya atau digeser dari Hari Tasyrik.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Juli 2022

Melalui sidang isbat pada Rabu (29 Juni 2022) lalu, Kemenag menentukan tanggal 1 Zulhijjah 1443 Hijriyah akan jatuh pada Jumat (1 Juli 2022) lalu.

Sementara Hari Raya Idul Adha jatuh pada Minggu (10 Juli 2022). Hari setelahnya disebut hari Tasyrik, yakni 11, 12, 13 Zulhijah atau 11-13 Juli 2022.

Karena pada hari pertama Puasa Ayyamul Bidh termasuk Hari Tasyrik, maka umat Islam tidak dibolehkan atau haram hukumnya melaksanakan puasa pada tanggal Rabu(13 Juli 2022) atau 13 Zulhijah 1443 H.

Mengacu pada kalender hijriyah maka Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan:

1. Puasa Ayyamul Bidh hari pertama: Kamis,14 Juli 2022 atau 14 Zulhijah 1443 H.
2. Puasa Ayyamul Bidh hari kedua: Jumat,15 Juli 2022 atau 15 Zulhijah 1443 H.
Dan dilanjutkan di hari seterusnya.

Buya Yahya menerangkan hukum Puasa Ayyamul Bidh di luar tanggal 13, 14, dan 15 adalah boleh dilakukan namun dengan syarat tertentu.

Ia menegaskan, segala amal baik yang sudah diistiqomahi oleh seseorang maka hendaknya harus senantiasa diamalkan.

Hal ini berlaku pada kebiasaan atau rutinitas seseorang yang menunaikan Puasa Ayyamul Bidh.

“Sebab yang namanya istiqomah itu mahal, disitulah ada keberkahan,” ucap Buya Yahya.

Syaratnya adalah terpaksa ditinggalkan karena udzhur syar’i atau hal yang tidak bisa ditolak misalnya bertepatan Hari Tasyrik, maka Puasa Ayyamul Bidh dapat diganti di hari lain.

“Anda yang biasa berpuasa putih Ayyamul Bidh di tanggal 13, 14, 15 namun saat itu Anda haid, ganti di hari lainnya agar keistiqomahannya tetap terjaga dan hawa nafsu untuk meninggalkan istiqomah bisa terpangkas, jadi boleh,” tegas Buya.

Buya Yahya menambahkan, pahala Puasa Ayyamul Bidh tetap sama meski dikerjakan di hari yang lain di luar pertengahan bulan.

Sementara itu, selain dua Hari Raya dan Hari Tasyrik, waktu lainnya yang dilarang berpuasa adalah Hari Syak.


Hari Syak adalah hari ke 30 bulan Sya’ban hasil dari penggenapan karena hilal belum terlihat, bisa pula disebut hari yang meragukan karena belum jelas masuk ke bulan Ramadhan atau masih di bulan Sya’ban.

“Pendapat mazhab Imam Syafiii yang dikukuhkan, puasa di hari Syak hukumnya haram,” tukas Buya Yahya.

Tata Cara Melakukan Puasa Ayyamul Bidh

Tata cara Puasa Ayyamul Bidh sama dengan tata cara puasa lainnya secara umum, di antaranya:

1. Melafalkan niat
Jangan lupa berpuasa Syawal didasari dengan niat telebih dahulu.

2. Makan sahur
Disunnahkan makan sahur sebelum terbit fajar.

Namun, tidak makan sahur pun (misalnya terlambat bangun) tidak apa-apa jika kuat, dalam artian puasa tetap sah.

3. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa
Saat berpuasa, hendaknya senantiasa untuk menahan diri dari makan, minum serta hal lain yang dapat membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari, atau waktu Maghrib.

4. Berbuka puasa
Disunnahkan menyegerakan berbuka puasa ketika matahari terbenam, yakni bersamaan dengan masuknya waktu Maghrib.

Niat Puasa Ayyamul Bidh

Adapun niat melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh adalah sebagai berikut:

NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA

Artinya:

“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”***

Editor: Bustamil Arifin

Tags

Terkini

Terpopuler