Network
Pedoman Tangerang - Mbak Rara lagi-lagi tak mau ketinggalan memberikan komentar tentang kabar penemuan jasad anak sulung Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz alias di bendungan Engehalde, Kota Bern, Swiss.
Alih-alih kapok usai menerima hujatan hingga kecaman dari MUI akibat gegabah meramal anak Gubernur Jawa Barat itu, Mbak Rara justru makin gencar melontarkan pernyataan yang kembali mencuri atensi publik.
Pasalnya, dalam komentarnya terkait tubuh Eril yang berhasil ditemukan oleh kepolisian Bern, Rara justru dengan percaya diri mengklaim itu tak lepas dari usahanya sebagai peramal yang berusaha membuka koneksi melalui energi sukma.
"Maaf tanpa bermaksud sombong, tapi terjadi penemuan di waktu Swiss setelah Rara komunikasi dg Pak Giri Ajudan Gubernur Jabar dan juga chat IG orangtua mas Eril. Bisa jadi inilah namanya keajaiban Allah Tuhan YME & restu leluhur. Terjadi koneksi sinkronisasi telepati yang tersambung," tulis Rara dikutip dari Instagram @rara_cahayatarotindigo.
Adapun Rara menyebutkan, upaya yang ia lakukan hingga Eril berhasil ditemukan merupakan keinginannya sebagai seorang indigo.
"Seorang indigo yang hanya ingin membuka pintu portal lintas dimensi buat kebaikan sesama ciptaan Allah Tuhan YME, yaitu baik manusia hidup maupun yang tak berbadan juga smua spirit roh tumbuhan, air, hewan, tanah, elemen udara," lanjutnya.
Rara melanjutkan, keberhasilan usaha tersebut membuatnya teringat pernah berkomunikasi dengan sosok roh yang disebutnya sebagai Eril. Hal itu terjadi saat Eril masih dinyatakan hilang di Sungai Aare, sehingga dirinya terketuk untuk melakukan upaya penerawangan batin.
"Channeling arwah atas berkah Allah Tuhan Yg maha penyayang IT works berhasil, teringat sosok roh yang pakai celana gelap itu bilang namanya Eril. Buat yang gak sepaham ya aku maklumi. Beda adat, beda budaya, beda tradisi. Indonesia itu kan bhinneka tunggal ika," ujar Rara.
Bersamaan komentar panjang lebarnya itu, Rara turut mengunggah sebuah tangkapan layar berupa pesan pribadinya langsung ke Ridwan Kamil dan istri, Atalia Praratya beserta sang Ajudan.
