Pedoman Tangerang - Saat liburan Hari Raya Idul Fitri banyak masyarakat memanfaatkan momen tersebut.
Banyak tempat wisata untuk bisa meluangkan waktu liburan bersama keluarga, teman dan orang tercinta.
Namun, apa jadinya jika tragedi wahana perosotan ambrol. Sungguh kabar yang sangat memilukan, di waktu hari liburan untuk bersenang-senang malah menjadi petaka.
Baca Juga: Viral Video Ambulans Trabas Jadwal One Way, Dikira Bawa Orang Sakit Ternyata Bawa Orang Healing
Seperti tempat wisata keluarga yaitu wahana perosotan di Kenjeran Park Surabaya ambrol, Sabtu 7 Mei 2022.
Ambrolnya wahana perosotan itu menyebabkan sejumlah orang mengalami luka-luka.
Berikut ini fakta-fakta ambrolnya wahana perosotan di Kenjeran Park Surabaya, Jawa Timur.
-Terjadi pada Sabtu siang
Ambrolnya wahana perosotan Kenjeran Park Surabaya itu terjadi pada Sabtu siang sekira pukul 13.50 WIB.
Waterpark yang ambrol diketahui memiliki ketinggian antara 10 hingga 20 meter.
-Data sementara, sembilan orang alami luka-luka
Informasi sementara, akibat ambrolnya perosotan Kenjeran Park, sebanyak sembilan orang dilaporkan mengalami luka-luka.
Dari sembilan orang itu, tujuh di antaranya dibawa ke rumah sakit.
“Informasi ada sembilan orang korbannya. Sementara tujuh orang dibawa ke RS Soewandhi,” kata Plt Kepala BPBD Kota Surabaya, Ridwan Mubarun kepada Surya.
Ridwan menjelaskan, korban mengalami luka ringan dan shock akibat kecelakaan tersebut.
“Paling parah ada satu orang yang kepalanya terbentur. Itu yang sudah pertama dibawa lebih awal ke rumah sakit,” katanya.
“Sejauh ini mudah-mudahan gak ada yang sampai korban meninggal,” tambahnya.
Peristiwa ini diketahui dari warga yang melakukan panggilan darurat melalui call Center 112 dan kemudian dikirimkan sebanyak enam ambulans ke lokasi kejadian.
“Dari BPBD Kota Surabaya langsung ke sana untuk mensterilisasi lokasi dan membantu pihak korban yang luka untuk dirujuk ke rumah sakit,” tutupnya.
-Perosotan patah, korban kebanyakan anak-anak
Perosotan yang patah berada di ketinggian sekira delapan meter.
Saksi mata atau pengunjung Yusuf mengatakan, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
Korban yang berjatuhan akibat seluncur wahana bermain air, sebagian besar anak-anak.
"Saya pengunjung di sana. Kurang lebih sekitar 10-15 korban, anak kelas dua SD kayaknya," ujarnya, Sabtu 7 Mei 2022.
Kini, para korban sudah mendapat penanganan medis dari pihak Pemkot Surabaya.
Yusuf mengaku, sempat melaporkan insiden tersebut, ke panggilan darurat 112, guna meminta bantuan.
Dan berdasarkan pantauannya, para korban sudah dievakuasi menggunakan sekitar 8-10 mobil ambulan.
Sayangnya. Yusuf mengaku, tidak mengetahui, ke mana korban dirawat petugas.
"Saya langsung telpon 112 pusat, kurang lebih ada ambulans 10 atau 8 mobil," kata dia.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKP Arief Rizki Wicaksana mengaku, pihaknya masih melakukan pengecekan di lokasi.
Terkait jumlah pasti data korban dan ikhwal mengenai penyebab insiden tersebut, ia berjanji akan melansir perkembangan informasi tersebut, dalam waktu dekat.
"Sedang kami cek. Mohon waktu," ujar mantan Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya itu, saat dikonfirmasi.
-Saksi ungkap detik-detik perosotan ambrol
Masih menurut penuturan Yusuf, pada bagian teratas seluncur tersebut, terdapat banyak anak yang diduga sengaja berhenti untuk menahan laju perosotan dengan cara berdiri.
Hal itu terjadi sebelum seluncuran atau perosotan itu patah.
"Awalnya papan seluncur itu tidak boleh, seperti anak kecil di tengah-tengah ngumpul, takutnya kan bebannya, kan ada airnya" ujarnya.
"Biasanya ada penjaga seluncurnya, cuma tadi katanya orang sana ada, cuma saya enggak naik kurang tahu," jelasnya.
Berdasarkan pengamatan Yusuf di lokasi, ketinggian permukaan komponen seluncur yang jebol itu, sekitar 8-9 meter.
"Kayaknya kalau rumah, tiga lantai rumah. Kayaknya 8-9 meter (ketinggian)," kata ayah satu anak asal Bendul Merisi Tenggilis Mejoyo Surabaya itu.
Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Anton Elfrino Trisanto sempat mengatakan jumlah dari korban sebanyak 17 orang.
Berikut ini nama-nama korban dalam tragedi ambrolnya wahana:
- Nama: Pratama
Usia: 10 Tahun
Alamat: Pakis Gunung Gg 1 No 56 Kel. Pakis Kec. Sawahan
Kondisi: Sadar, luka hematoma di bagian wajah.
- Nama: Akbar Romadoni
Usia: 15 Tahun
Alamat: Endrosono Gg 6 No 9 Kel. Wonokusumo Kec. Semampir
Kondisi: Dislokasi tangan kiri
- Nama: Rifaldo Wahyu Pratama
Usia: 12 Tahun
Alamat: Kedinding tengah Gg 2 No 35 Kel. Tanah Kali Kedinding Kec. Kenjeran
Kondisi: Sadar, dislokasi tangan kanan & luka robek pelipis kanan
- Nama: Hasan
Usia : 16 Tahun
Alamat: Panti Yatim Indonesia Jl. Ngagel madya No 83 Kel. Barata Jaya Kec. Gubeng
Kondisi: Sadar, Dislokasi kaki kiri
- Nama: Raihan
Usia: 12 Tahun
Alamat: Mojo 3 B Kel. Mojo Kec. Gubeng
Kondisi: Sadar, Nyeri di punggung belakang & nyeri di perut
- Nama: Indriana Rahmawati
Usia: 15 Tahun
Alamat: Kedung mangu Gg 2c Kel. Sidotopo Wetan Kec. Kenjeran
Kondisi: Sadar, luka sobek pada dagu
- Nama: Nafisha
Usia: 13 Tahun
Alamat: Dalem Rejo Rt 12 Kab. Gersik
Kondisi: Luka robek di jari kaki kanan.
- Nama: Amelia Lailatul Sholifah
Usia: 17 Tahun
Alamat: Kedung Rejo Timur 52 Waru - Sidoarjo
Kondisi: Syok, Trauma ringan dan mengalami luka lecet pada kedua lutut.
Korban yang saat ini berada di RS Dr. Soetomo:
- Nama: Mila sabrina
Usia: 17 tahun
Alamat: Kalilom lor indah GG blewah no 12
Kondisi: kesadaran menurun dan nyeri pada perut
- Nama: Moh Ridwan
Usia: 23 tahun
Alamat: Jatipurwo GG 5 no 71
Kondisi: sadar dan mengalami robek di dagu
- Nama: Nabila prameswari
Usia: 16 tahun
Alamat: Kalilom lor Indah teratai No. 7
Kondisi: Indikasi COR Dan nyeri di pinggul
- Nama: Zain
Usia: 11 tahun
Alamat: Kalilom lor Gg. Blewah No. 12
Kondisi: sadar dan mengalami indikasi dislokasi pergelangan tangan sebelah kanan
- Nama: Siti adatul
Usia: 19 tahun
Alamat: Kalilom lor Gg Blewah No. 12
Kondisi: sadar dan mengalami robek di kepala
- Nama: Amel
Usia: 16 tahun
Alamat: Kedung mangu 2-a no. 8
Kondisi: sadar, mengalami Nyeri di dada Dan Dislokasi bahu kiri
- Nama: rasied
Usia: 10 tahun
Alamat: Mojo 3 sawahan no. 23
Kondisi: Sadar, mengalami Robek di paha kanan, dagu Dan Hematum Di dahi
- Nama: M. Efendi
Usia: 28 tahun
Alamat: Kebalen kulon GG 1 42
Kondisi: tidak sadarkan diri
Demikianlah informasi mengenai fakta dan identitas korban dalam tragedi ambrolnya wahana perosotan Kenjeran Park Surabaya.***