Sering Dengar Kata Transit Oriented Development atau TOD, Ini Penjelasannya

9 Mei 2021, 21:11 WIB
PODOMORO Park akan menjadi kawasan transit oriented development (TOD) dengan hadirnya stasiun LRT di depan kawasan. /Dok. Podomoro Park/

Pedoman Tangerang - Saat ini sedang ramai diperbincangkan pengembangan kota yang terintegrasi dengan kawasan transit transportasi publik.

Ya, itulah transit-oriented developement, Jakarta dan sekitarnya sendiri beberapa tahun belakangan sedang merencanakan pengembangan kota berwawasan TOD ini.

Konsep TOD ini pada mulanya diaplikasikan di kota-kota besar mancanegara seperti; Amerika Serikat, Eropa, Tokyo, Hongkong dan juga Singapura.

Tujuan dari TOD ini adalah mengoptimalkan penggunaan moda transportasi umum dan menekan penggunaan kendaraan pribadi. Kota-kota besar yang menerapkan konsep ini berhasil mengurangi angka kemacetan.

Baca Juga: Cek Fakta: Jokowi Mudik Saat Pembatasan Perjalanan 6-17 Mei 2021

Penerapan konsep Transit-oriented development (TOD) secara menyeluruh akan mengembangkan sebuah kawasan urban yang dekat dengan sarana transportasi umum.

Kawasan bisnis, hunian bahkan tempat hiburan bisa tersambung dengan menggunakan transportasi publik.

Oleh karenanya konsep seperti ini sangat cocok diterapkan pada perkotaan untuk mengurangi kemacetan. Jadi tidak hanya penyediaan sarana transportasinya saja, tempat tinggal penduduk pun dirancang berdekatan dengan pemberhentian (transit) dari moda transportasi umum.

Saat inipun Perumnas banyak mengembangkan hunian yang lokasinya persis nempel dengan stasiun kereta.

Baca Juga: Roket China Hancur setelah Memasuki Atmosfer Bumi di Daerah ini

Dengan pengembangan hunian high-residential (apartemen), diharapkan bisa menjangkau kelas pekerja yang setiap hari bekerja bolak-balik ke Jakarta, dibanding harus membeli rumah tapak yang harganya bisa tidak terjangkau.

Saat inipun Perumnas banyak mengembangkan hunian yang lokasinya persis nempel dengan stasiun kereta.

Dengan pengembangan hunian high-residential (apartemen), diharapkan bisa menjangkau kelas pekerja yang setiap hari bekerja bolak-balik ke Jakarta, dibanding harus membeli rumah tapak yang harganya bisa tidak terjangkau.

Transit Oriented Developement hadir karena semakin meningkatnya kemacetan di kota-kota besar.

Baca Juga: Mendag Pasang Badan, Klarifikasi Pidato Jokowi Soal Bipang Ambawang

Banyak sekali permasalahan yang akan ditimbulkan dari kemacetan ini. Terutama dari pemborosan energi dan waktu apabila terjebak dalam kemacetan.

Keinginan yang kuat dari masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dengan tidak mau berlama macet-macetan di jalan, akan tetapi waktu yang berharga itu bisa digunakan bersama keluarga, menjadikan konsep TOD ini bisa disambut baik oleh masyarakat urban.

Selain itu, adanya TOD juga bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat dengan berjalan kaki.

Editor: Rahman Sugidiyanto

Tags

Terkini

Terpopuler