Network
Pedoman Tangerang - Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan aksi sekelompok massa berseragam FPI melakukan deklarasi dukungan kepada Anies Baswedan.
Massa yang mengatasnamakan Front Pembela Islam (FPI) menggelar long march di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat (Jakpus), sampai Patung Kuda, Senin 6 Juni 2022.
Menanggapi aksi tersebut pengamat politik Rocky Gerung buka suara.
Rocky menyebut, ia mendapatkan sinyal-sinyal bahwa gerakan itu didalangi oleh Ganjarist (kelompok pendukung Ganjar Pranowo).
Baca Juga: Dramatis, Eril Putra Ridwan Kamil Terdampar di Hutan Swiss, Penyelamatan Dilakukan? Simak Faktanya
Baca Juga: Na Lho! Mobil Komando FPI Gadungan yang Dukung Anies Ternyata Bekas Dipakai PDIP Tolak Formula E
Menurut Rocky tindakan itu jahat, karena membangun persepsi bahwa Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, diasuh oleh FPI, 212, HTI dan beberapa kelompok muslim lain.
"Kita seolah-olah dihina, Anies itu gak punya kemampuan lain selain berlindung dibalik kekadrunan," katanya dalam kanal YouTube Rocky Gerung Oficial.
Dia menjelaskan bahwa Ganjarist sengaja mengatur acara deklarasi itu untuk memunculkan narasi islamofobia yang kemudian dapat menurunkan elektabilitas Anies Baswedan.
Tak hanya itu, keduanya pun memiliki basis massa yang berideologi berlawanan. Ganjar dikenal sebagai sosok dan memiliki basis massa nasionalis.
Baca Juga: KBRI di Bern Berikan Kabar Baik, Kepolisian Maritim Swiss: Kesulitan Pencarian Eril Akan...
Sementara Anies adalah sosok yang religius dengan latar belakang organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan memiliki basis massa Islam di daerah perkotaan.
"Seolah-olah Anies itu diasuh oleh 212, diasuh FPI dan HTI, kan jahatnya di situ," ujar Rocky.
Namun demikian, Rocky menilai bahwa elektabilitas Anies justru akan meningkat usai peristiwa deklarasi gadungan mengatasnamakan FPI Reborn tersebut.
"Justru Anies akan dapat elektabilitas berlebih ketika diketahui deklarasi tersebut adalah hoaks (atau settingan)," pungkasnya.***
