Jawaban Mengapa Profesi Seperti Guru Wajib Memiliki Panduan Etika?

Pedoman Tangerang - 6 Jul 2025, 09:30 WIB
Penulis: Bustamil Arifin
Editor: Tim Pedoman Tangerang
Ilustrasi - Jawaban Mengapa Profesi Seperti Guru Wajib Memiliki Panduan Etika?
Ilustrasi - Jawaban Mengapa Profesi Seperti Guru Wajib Memiliki Panduan Etika? /Jambian.id Pikiran Rakyat /

Pedoman Tangerang - Pernahkah Bapak dan Ibu guru membayangkan apa yang akan terjadi jika suatu profesi berjalan tanpa kompas moral? Tanpa arahan yang jelas dalam bersikap dan bertindak, banyak profesi berisiko kehilangan arah—termasuk profesi mulia sebagai pendidik.

Dalam dunia profesional, terutama di bidang pendidikan, keberadaan kode etik bukan sekadar formalitas. Ia adalah fondasi yang menopang integritas, profesionalisme, dan mutu layanan. Tanpa itu, banyak hal bisa salah arah.

Artikel ini akan mengulas konsekuensi nyata jika profesi guru tidak memiliki panduan etika—berdasarkan data, riset, dan pengalaman langsung di lapangan.

Baca Juga: Memahami Model Teori Pembuktian dalam Sistem Hukum Acara Pidana Indonesia

1. Profesionalisme Terancam, Mutu Pendidikan Menurun

Tanpa pedoman etika, guru bisa kehilangan acuan dalam bersikap dan bertindak. Hal ini berdampak pada kualitas pembelajaran yang mereka berikan. Ketika prinsip moral diabaikan, dedikasi pun ikut luntur.

Studi OSF (2024) mengungkapkan bahwa pelanggaran etika seperti datang terlambat, meninggalkan kelas tanpa alasan, hingga sikap tidak profesional, berdampak langsung pada semangat belajar siswa dan efektivitas proses pendidikan.

Baca Juga: Mengapa Hukum di Indonesia Tidak Mengakui Perkawinan Sesama Jenis? Ini Penjelasan Lengkapnya

2. Relasi Sosial di Lingkungan Sekolah Rentan Konflik

Kode etik tidak hanya mengatur perilaku individu, tetapi juga membentuk tata kelola hubungan yang sehat antar guru, antara guru dan siswa, maupun guru dengan orang tua.

Tanpa acuan tersebut, miskomunikasi, prasangka, dan konflik lebih mudah terjadi. Riset dari Cendekia (2024) mencatat bahwa ketidakharmonisan antara guru dan wali murid kerap berakar dari absennya batasan etis dalam berinteraksi.

Halaman:

Tags

Terkini