Polemik Silsilah Walisongo, Tubagus Mugi Nurfadhil: Syarif Hidayatullah Sah Keturunan Musa Al-Kazhim

- 24 Januari 2024, 13:15 WIB
Tubagus Mugi Nurfadil bersama Patih Kesultanan Kanoman Cirebon Patih Pangeran Raja Muhammad Qodiron dalam pengesahan silsilah Sunan Gunung Jati ke Musa Al-Kazhim
Tubagus Mugi Nurfadil bersama Patih Kesultanan Kanoman Cirebon Patih Pangeran Raja Muhammad Qodiron dalam pengesahan silsilah Sunan Gunung Jati ke Musa Al-Kazhim /

Pedoman Tangerang -  Polemik Silsilah nasab walisongo belakangan ini kembali menyeruak ke permukaan. Banyak pihak yang mendukung kajian silsilah atau nasab, karena hal tersebut berkaitan dengan budaya bangsa Indonesia.

Tubagus Mugi Nurfadhil sebagai ketua Rabithah Babad Kesultanan Banten sekaligus Ahli silsilah Keluarga Besar Trah Asyraf Sayyid Jumadil Kubro menanggapi kontroversi nasab Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah yang muncul berbagai versi di media online.

Tubagus Mugi Nurfadhil sendiri adalah peneliti sejarah Banten sekaligus Ahli Nasab (silsilah) keturunan Sultan-Sultan Banten dan memiliki jaringan dengan Ahli Nasab di Cirebon dan seluruh Nusantara.

Tubagus mengatakan bahwa semua Manuskrip silsilah raja-raja Banten dan Cirebon, semua sah mengarah bahwa mereka masih keturunan Rasulullah Muhammad SAW dari jalur pernikahan Fatimah dan Ali.

Lebih lanjut, kesayyidan atau kesyarifan tersebut didapat karena Sultan Banten dan Cirebon merupakan cucu dari Sayyid Jamaluddin Husein Al Kubro atau Syekh Jumadil Kubro yang silsilah ke atasnya bermuara pada Nabi Muhammad SAW dari jalur Musa Al-Kazhim.

Terkait kemunculan versi-versi silsilah, Tubagus secara yakin bahwa hasil penelitiannya cukup kuat. Jadi tidak benar silsilah Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah berpangkal pada Ba'alawi atau Al Jailani 

Terkhusus Tubagus Mugi memberi tanggapan atas pernyataan Raden Syarif Noval Benda yang menyampaikan silsilah Sunan Gunung Jati bukan ke Imam Musa Al-Kazhim.

Tubagus mengatakan dalam pernyataan persnya:

Sampai kini pihak Naqib Internasional yang sudah mengisbat nasab Syarif Hidayatullah yakni dari Naqib Bani Musa Al Kazhimi Irak, Mesir dan India belum membatalkan nasab Syarif Hidayatullah ke jalur Musa Al Kazhimi Al Husaini.

Terkait pertanyaan pihak hubungannya R. Noval ke Pakistan, merupakan pertanyaan ke pihak yang belum tahu, belum meneliti, mengkaji & musyawarah dengan para naqib lainnya yang sudah mengisbat.

R. Noval pake data kitab Bahrul Mathalib fi ansabi ali abi Thalib, yang tidak mencatat keturunannya tokoh Jamaluddin bin Mahmud Nashrudin, yang dalam data nusantara yang dianggap merupakan alias dari nama penulisan Jawa, Jumadil Kubro bin Mahmudinil Kubro.

Padahal itu wajar belum tercatat keturunannya, karena Jamaluddin bin Mahmud menikah dan keturunannya memang di luar negerinya yakni di asia tenggara

Sehingga wajar tidak diketahui keturunannya di negeri musalnya Pakistan.

Umpamanya data Cirebon mencatat Maulana Hasanudin Banten bin Sunan Gunung Jati Cirebon, namun tidak mencatat keturunannya, karena keturunan M. Hasanudin Banten berada di luar Cirebon, dan tercatat di data Banten.

Perumpamaan yang lain mirip dengan perihal Sunan Bonang dan tidak sama dengan perihal versi Ubaidillah bin Ahmad bin Isa yang tidak sesuai antara data Irak & Yaman.

Sunan Bonang dalam data Jateng dan Jabar punya keturunan  Dalam data Jatim tidak  Ini karena sebelum menetap & wafat di Jatim.

Beliau pernah di Rembang & Demak Jateng, menikah punya anak antara lain Dewi Rukhil istri Sunan Kudus . Dan putra yg menurunkan jalur keluarga Kyai Kertabasa

Ketika menetap di Tuban Jatim, S. Bonang setelah menduda tidak menikah lagi hingga wafat shingga disangka di data jatim tidak menikah & tidak berketurunan.

Analoginya itu..

Sedangkan kalau Ba'alawy.. konon Ubaid lahir di Irak dan usia 22 tahun baru hijrah bersama ayahnya (Ahmad bin Isa) ke Yaman.

Sedangkan dalam data Irak, Ahmad bin Isa sama sekali tidak hijrah ke Yaman dan tidak tercatat punya anak bernama Ubaid / abdullah yang andaikata lahir di Irak senilai tercatat di data Irak.

Jadi lain kasus dengan Ba'alawy perihal Jamaluddin bin Mahmud / Jumadil Kubro bin Mahmudinil Kubro tidak berketurunan di negeri muasalnya (Pakistan) sehingga belum tercatat. Tapi hasil Istilhaq nasab data nusantara dengan internasional tetap terisbat oleh Naqib internasional Irak, Mesir & india.

Mengingat kesesuaian isi data Internal Manuskrip Nusantara sebagai turunan jalur Makhdum yang merupakan gelar khas turunan jalur Syarif Al Bukhari An Naqowi Al Kazhimi Al Husaini, berthoriqoh Kubrawiyah, terdapat tercapainya nama Jamaluddin (Jumadil Kubro), Mahmud (Mahmudinil Kubro), Jalaluddin, Ahmad, Abdullah , Asqor, Ali An-Naqi, Muhammad At-Taqi, Musa Al Kazhim yang selaras dengan data Eksternal Internasional sehingga sudah diisbat.

Naqib Pakistan yang menolak (belum secara resmi) hanya melalui pendapat sepengetahuannya. Sudah kami cek beliau bukan Naqib Jalur trah Musa Al Kazhim tapi dari jalur Al Kailani Al Hasani. Yang lebih tahu akan jalur keluarganya adalah dari keluarga itu sendiri

Sedangkan Naqib dari Bani Musa Al Kazhim sudah menerina kesesuaian data Jumadil Kubro bin Mahmudinil Kubro / Jamaluddin bin Mahmud Nashrudin , leluhur Walisongo sebagai trah Al Bukhari An-Naqvi / An-Naqowi Al Kazhimi Al Husaini .***

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x