Pelecehan Seksual di Ruang Publik Sering Terjadi, Mengapa Bisa Terjadi?

- 27 Agustus 2021, 10:30 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual.
Ilustrasi pelecehan seksual. /Azmy Yanuar/Jurnal Soreang/Pixabay/geralt

Pedoman Tangerang - Pelecehan seksual tak hanya terjadi di balik tirai-tirai atau ruang tertutup. Pelecehan justru terjadi secara masif di tempat-tempat umum. Yang memprihatinkan, korban kerap tak punya kekuatan untuk melawan, atau keberanian melaporkan. Padahal, ini penting untuk memutus rantai pelecehan, terutama yang terjadi di ruang publik.

Riset yang dilakukan Hollaback Jakarta pada 2018 terhadap 62.000 orang mendapati, penjahat seksual tak hanya melakukan aksinya malam hari di ruang tertutup. Mereka tak segan melancarkan aksi pada siang hari di tempat umum.

Pelecehan seksual juga tak hanya dialami perempuan, tetapi juga laki-laki. Namun, perempuan jelas lebih rentan mengalami hal ini. Survei global yang dilakukan L’Oreal Paris dengan IPSOS pada Januari 2021 mengungkap bahwa satu di antara tiga perempuan masih mengalami pelecehan seksual di ruang publik.

Sedangkan di dalam negeri, Komnas Perempuan yang mencatat sampai 3 Juli 2021 terjadi 1.902 kasus pelecehan seksual, yang terjadi di ruang publik nyata juga di dunia maya.

Sebagai contoh, kejadian nahas pernah menimpa seorang artis Tiktoker asal Pakistan, Ayesha Akram. Di sebuah taman monumen nasional di Lahore, dia dikerubuti massa pria yang melecehkan dirinya.

Ketika itu, Ayesha sedang memfilmkan orang-orang yang merayakan Hari Kemerdekaan Pakistan pada siang hari 14 Agustus 2021 lalu. Kemudian, sekelompok pria mendekatinya untuk mengambil foto narsis.

Mengejutkan, apa yang terjadi selanjutnya merupakan serangan yang mengerikan. Para pria itu menyerang Ayesha hingga merobek pakaiannya. Dia menceritakan bahwa dirinya bingung ketika orang-orang tersebut mulai menyiksa dan membelainya.

Ketika mencoba melarikan diri, dia malah diangkat dari tanah dan dilempari benda-benda. Seluruh bagian tubuh Ayesha pun memar. Kejadian tersebut kini masih diinvestigasi oleh pihak berwajib.

Di Indonesia, belum lama ini pelecehan seksual terjadi di KRL KA 1452 gerbong umum yang melaju dari Stasiun Manggarai Jakarta ke Cikarang Bekasi. Pelecehan seksual terjadi di stasiun Jatinegara pada Jumat petang, 4 Juni 2021.

Ketika itu, korban yang disembunyikan identitasnya sedang dalam perjalanan pulang kerja. Dia pun sempat melaporkan kejadian tersebut kepada petugas di Stasiun Jatinegara. Namun, pelaku tidak mengaku dan korban dianggap tidak memiliki cukup bukti.

Halaman:

Editor: Rahman Sugidiyanto

Sumber: Perempuan Indonesia Satu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah