Rumah Pelangi, Wadah Pendidikan bagi Anak Jalanan di Kota Bandung

19 Maret 2024, 21:22 WIB
Rumah Pelangi, Wadah Pendidikan bagi Anak Jalanan di Kota Bandung /


Pedoman Tangerang - Ditengah keramaian Kota Bandung, terdapat sebuah wadah bagi anak jalanan untuk mendapatkan pendidikan.

 

Rumah Pelangi yang berdiri sejak tahun 2012, menjadi sebuah lembaga yang bergerak aktif di bidang sosial dan pendidikan bagi anak-anak jalanan di Kota Bandung, khususnya mereka yang hidup di daerah Terminal Leuwipanjang dan Pasar Caringin.

Founder Rumah Pelangi, Ghinan Rhinda Dewi Aini mengatakan Rumah Pelangi didirikan dari rasa keprihatiannya terhadap mereka yang kesulitan mendapatkan akses pendidikan dan mengharuskan untuk bertaruh di jalanan.

Baca Juga: Ambil Dana Kaget 75 Ribu Hari Ini, Selasa 19 Maret 2024, Saldo Langsung Cair Tanpa Ribet Di Sini

"Tujuan dari dibentuknya Rumah Pelangi berasal dari keresahan sendiri gitu ya ketika aku ngerasa aku dapat pesan pendidikan dengan baik gitu ya sisa sekolah di sekolah yang bagus terus pendidikan dari orang tua juga mumpuni gitu bagus, sedangkan aku mendapati kenyataan yang gimana banyak anak-anak di bawah umur tapi mereka udah harus jadi tulang punggung keluarga yang Bahkan tempat kerjanya tuh di jalanan," tutur Ghinan saat ditemui di Terminal Leuwipanjang, Sabtu 16 Maret 2024.

Beranjak dari keresahan tersebut, ia membentuk Rumah Pelangi pada tahun 2012 sebagai wadah pendidikan anak jalanan di Kota Bandung yang sampai sekarang telah membina sampai 600 anak.

Ghinan menerangkan, terdapat dua kategori yang dijadikan anak binaannya. Pertama, mereka yang hidup 24 jam di jalanan, dan yang kedua anak yang dibawah pengasuhan orang tua yang sama mencari nafkah di jalanan.

Baca Juga: Link Nonton Drakor Nothing Uncovered Episode 2 Kualitas HD, Gratis Ada Di Sini Bukan LK21

"Jadi ada kelompok anak-anak yang memang mereka pure 24 jam tinggal di jalanan. Nah ada juga anak-anak yang mereka ini sebetulnya masih dalam pengasuhan orang dewasa, tang mana orang tuanya ini dagang di sekitaran terkenal jadi ada yang pedagang kaki lima ada yang petugas juga," terangnya.

Lebih lanjut, Ghinan tidak menutup bagi masyarakat yang ingin ikut belajar. Rumah Pelangi terbuka juga bagi anak-anak selain anak jalanan untuk belajar bersama.

"Kalau dibilang terbuka untuk anak-anak selain anak jalanan gitu aja terbuka jadi banyak juga kayak masyarakat sekitar gitu ya Yang anak-anaknya pengen ikut belajar di boleh diterima komunitas ini," pungkasnya.

Baca Juga: Mudik Gratis 2024 DKI Jakarta Dibuka Kapan? Cek Jadwal dan Cara Daftarnya di sini

Dalam menjalankan Rumah Pelangi, Ghinan melibatkan volunter yang terbagi menjadi dua kategori, yakni pengurus inti dipanggil Pejuang Matahari, dan volunter bebas yang diberikan masa pengabdian selama tiga bulan.

Salma Nabila, salah satu Pejuang Matahari yang rela mengorbankan dirinya untuk memberikan pendidikan kepada anak jalanan di Kota Bandung.

"Awalnya karena penasaran apa sih Rumah Pelangi, ketika dikenalkan oleh temen saya yang juga sesama Pejuang Matahari, dimana Rumah Pelangi ini adalah tempat belajar dan mainnya anak jalanan," ungkap Salma Nabila.

Baca Juga: Rekomendasi Tempat Ngabuburit di Serang, Cocok Untuk Menunggu Waktu Maghrib

Pada kesempatan yang sama, salah satu anak binaan Rumah Pelangi, Ridwan Firmansyah yang telah bergabung dari tahun 2016 sangat senang hadirnya Rumah Pelangi.

Ridwan mengatakan, Rumah Pelangi ibaratkan sekolah pada umumnya yang mengajarkan dari awalnya tidak bisa menjadi bisa.

"Rumah Pelangi seperti sekolahan, dari yang awalnya tidak bisa baca, sekarang jadi bisa baca gara-gara Rumah Pelangi," tuturnya.

Dengan bergabungnya ke Rumah Pelangi, RIdwan berharap bisa membanggakan orang tuanya di kampung.***

Editor: Araf Mukhtar

Tags

Terkini

Terpopuler