Pedoman Tangerang - Psikolog dari Biro Psikologi Metafora Purwokerto Ketty Murtini mengungkapkan Hari Anak Nasional seyogyanya dijadikan momentum untuk meningkatkan kegemaran membaca pada anak.
Cara yang paling mudah adalah orang tua bisa membacakan buku untuk anak secara rutin agar sang buah hati makin tertarik membaca.
"Untuk mengantisipasi ancaman learning loss atau penurunan kemampuan belajar siswa akibat pandemi COVID-19 maka orang tua perlu menggerakkan anak untuk gemar membaca," katanya di Purwokerto, Jawa Tengah, dikutip dari Antara, Jumat, 23 Juli 2021.
Baca Juga: Hari Anak Nasional, PKS Ingatkan Soal Bom Waktu Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19
Kegiatan membaca menurut Ketty amat dibutuhkan untuk pembentukan karakter sang anak. Dengan membaca, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berwawasan.
"Dengan rutin membaca maka semua ilmu bisa dipahami dan dipelajari, anak juga jadi menghabiskan waktu dengan kegiatan yang positif, membaca juga dapat dilakukan di mana saja sehingga bisa disesuaikan dengan kondisi anak pada masa pandemi COVID-19," katanya.
Meski upaya menanam minat baca anak dilakukan sejak dini, tapi tidak ada kata terlambat untuk terus mendorong mereka menggemari bacaan buku.
Baca Juga: Huruf Hijaiyah dan Makhorijul Huruf, Langkah Awal Belajar Baca Quran
"Ini juga sejalan dengan program literasi yang sedang menjadi tren. Apalagi bahan bacaan sekarang sangat mudah didapat," terangnya.
Dampak positif membaca bukan hanya meningkatkan daya intelektual anak, tapi juga mempererat hubungan anak dengan orang tua bila sering membacakan buku untuk mereka.
"Dengan membacakan buku untuk anak yang belum bisa membaca, maka orang tua dapat membangun relasi yang intim dengan anak mereka," katanya.
Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 Halaman 4 Sampai 54 Tentang Organ Gerak Hewan
Seiring bertumbuhnya anak, orang tua bisa meningkatkan bacaan mereka ke level yang lebih tinggi.
Bahkan, lanjut Ketty, anak bisa diminta untuk menceritakan kembali dan membuat rangkuman dari apa yang telah mereka baca.
"Dengan demikian maka interaksi dan relasi di dalam keluarga juga akan terus menguat dan makin intensif, ini sangat diperlukan di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini," katanya.***