Network
Sementara itu, Bagnaia mempertahankan posisinya di barisan depan dan meraih gelar juara dunia. Fabio Di Giannantonio dan Johann Zarco menempati podium kedua dan ketiga.
Drama tinggi dimulai saat Martin, start dari P6, merangsek ke posisi kedua, mengikuti Bagnaia yang memimpin.
Sayangnya, Bezzecchi terjatuh di lap pertama, memberikan kesempatan pada VR46 Racing yang berharap pada hasil Marini di luar 10 besar.
Pada lap ketiga, Martin membuat kesalahan besar dengan menyenggol Bagnaia setelah terjebak dalam slipstream murid Valentino Rossi. Meskipun Bagnaia tetap stabil, Martin merosot ke posisi kedelapan.
Drama berlanjut di lap keenam ketika Martin mencoba menyalip Marquez, tetapi menabrak ban belakangnya, menyebabkan Marquez terjatuh dengan highside keras. Martin sendiri terjatuh, mengakhiri balapannya.
Tidak ada kesalahan dari Marquez karena ia tetap berada di jalur garis balapnya sendiri.
Martin kemungkinan salah kalkulasi saat mencoba overtaking terhadap Marquez, sehingga ia terlihat menangis ketika memasuki paddock Prima Pramac.
Sementara itu, Bagnaia mendekati gelar juara dunia setelah bertahan di tiga besar. Meskipun sempat tersalip oleh Binder dan Miller, Bagnaia tetap kuat di barisan depan.
Binder berusaha naik ke posisi enam besar, namun overtakenya terlalu berbahaya, menyebabkan ia menyenggol Alex Marquez. Binder dihukum turun satu setrip karena dianggap sembrono dalam balapan.
Pada lap 20, Jack Miller, yang memimpin balapan, melakukan kesalahan di tikungan 11, mengakibatkan oli motornya berceceran. Peluang Miller untuk juara sirna, sementara Bagnaia maju ke posisi terdepan.
