Network
Pedoman Tangerang - Manchester City telah memberikan dukungan penuh kepada pahlawan Manchester United dan Inggris Marcus Rashford, setelah ia menjadi sasaran pelecehan rasis yang keji.
Rashford melangkah untuk mengambil penalti Inggris dalam adu penalti final Euro 2020 pada hari Minggu, namun ia gagal mengeksekusinya.
Setelah pertandingan, Rashford, bersama dengan mantan pemain muda City Jadon Sancho dan Bukayo Saka dari Arsenal, dilecehkan secara rasial di media sosial. Sebuah mural yang didedikasikan untuk Rashford di Withington juga dirusak.
Petisi dibuat untuk menyerukan larangan seumur hidup dari pertandingan Inggris untuk pelaku rasis mendekati satu juta tanda tangan.
Baca Juga: Irene dan Medina Taklukkan Pecatur dari Chili dan Jerman
Dalam sebuah pernyataan panjang, dia menulis: "Saya selalu mendukung diri saya sendiri untuk penalti, tetapi ada sesuatu yang tidak benar. Dalam jangka panjang saya menghemat sedikit waktu dan sayangnya hasilnya tidak seperti yang saya inginkan.
"Saya merasa telah mengecewakan rekan satu tim saya. Saya merasa seperti mengecewakan semua orang. Yang bisa saya katakan hanyalah maaf." katanya.
"Pesan yang saya terima hari ini sangat luar biasa dan melihat respons di Withington membuat saya hampir menangis. Komunitas yang selalu merangkul saya terus mendukung saya."
Baca Juga: Hasil Italia 1 vs 1 Inggris (3-2) Penalti, The Azzuri Juara Setelah Terakhir Kali Tahun 1968
"Saya Marcus Rashford, pria kulit hitam berusia 23 tahun dari Withington dan Wythenshawe, Manchester Selatan. Jika saya tidak punya apa-apa lagi, saya punya itu."
