Dirty Vote Dinilai Mengada-ada, Alumni UI: Demokrasi Indonesia Masih Baik-Baik Saja

- 13 Februari 2024, 20:40 WIB
Dirty Vote Dinilai Mengada-ada, Alumni UI: Demokrasi Indonesia Masih Baik-Baik Saja
Dirty Vote Dinilai Mengada-ada, Alumni UI: Demokrasi Indonesia Masih Baik-Baik Saja /

 

Pedoman Tangerang - Ketua Kesatuan Aksi Alumni Universitas Indonesia (KA2UI), Kun Nurachadijat, membantah isi dari film "Dirty Vote" yang menggambarkan situasi demokrasi di Indonesia seolah-olah tidak baik.

Menurut Kun, kritik yang diungkapkan oleh civitas akademika, termasuk dewan guru besar, tetaplah bersifat subyektif atau informal.

"Film singkat 'Dirty Vote' seolah-olah membingkai demokrasi agar terlihat tidak sah, padahal proses demokrasi yang berjalan telah sesuai dengan undang-undang yang berlaku," ujar Kun dalam keterangannya, seperti yang dilansir pada Selasa, 13 Februari 2024.

Kun juga menambahkan bahwa film tersebut telah masuk dalam ranah kampanye hitam yang condong kepada fitnah terhadap salah satu pasangan calon (paslon), dan diunggah pada masa tenang.
"Jadi, ini bukan hanya kampanye hitam, tetapi juga fitnah," tegasnya.

Kun juga mempertanyakan motif penayangan film tersebut pada masa tenang, dan menduga bahwa hal tersebut dilakukan dengan sengaja sebagai bentuk propaganda untuk memfitnah calon tertentu.

"Kenapa film ini disebar pada masa tenang? Itu tidak adil. Jadi, niatnya apa selain untuk melemahkan pemerintahan yang sah, bahkan mungkin untuk melemahkan negara kesatuan Republik Indonesia itu sendiri. Terlepas dari hubungannya dengan paslon mana, niatnya didasarkan pada ketidakpercayaan terhadap kemenangan calon yang didukungnya," paparnya.

Kun menegaskan demokrasi sudah berada di jalan yang benar, kebebasan berpendapat tetap terjaga, hak dipilih dan memilih bisa dijalankan sebagaimana mestinya.

“Memang demokrasi kita baik-baik saja kok, apa ukuran kurang baik-baik kondisi demokrasi kita saat ini?,” tanyanya.

Sebaliknya Kun justru mengkritik balik sejumlah guru besar dari kampus-kampus yang memberikan kritik terhadap pemerintah, karena diduga terafiliasi dengan capres cawapres yang sedang berkontestasi saat ini.

Halaman:

Editor: Bustamil Arifin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x