Network
"Langkah selanjutnya akan diambil oleh Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Kepri, dengan dukungan penuh dari tim multimedia Polri, dalam upaya mencari pelaku," ungkapnya.
Pandra juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi oleh hoaks tersebut, dan ia meminta mereka untuk tidak berpartisipasi dalam penyebaran informasi palsu mengenai penangkapan Ustaz Abdul Somad.
"Ihindari konflik dan tindakan provokatif yang bisa mengganggu persatuan dan keamanan. Jangan ragu untuk melaporkan segala aktivitas mencurigakan yang berpotensi mengancam Kamtibmas," kata Pandra.
Baca Juga: Inilah Sosok Maureen Arlini Wijayanti ASN Pemkot Palembang yang Viral dengan Plt Bupati Muara Enim
Dia menekankan pentingnya masyarakat untuk tidak tergoda oleh informasi yang belum tentu benar. Polisi mengingatkan agar selalu melakukan verifikasi sebelum menyebarkan informasi, demi menghindari konflik dan provokasi yang dapat mengganggu persatuan dan keamanan.
"Saya mengajak seluruh masyarakat yang menerima berita palsu untuk tidak menyebarkannya. Sistem keamanan Polri telah aktif," tegasnya.
Awal Informasi UAS Ditangkap Kasus Pulau Rempang
Sebelumnya, beredar kabar palsu tentang penangkapan Ustaz Abdul Somad (UAS) melalui sebuah video viral yang menyebar di media sosial. Informasi penangkapan ini disampaikan oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq.
Sebuah akun TikTok dengan username @arfanabdul14 kemudian mengunggah pernyataan HRS mengenai nasib UAS pada tanggal 17 September 2023. Dalam video tersebut, HRS menyatakan bahwa UAS ditangkap oleh polisi karena memberikan bantuan kepada masyarakat Rempang.
UAS diduga terlibat dalam pembiayaan pembangunan dapur umum untuk masyarakat yang telah direlokasi. Karena hal ini, pihak kepolisian memanggil UAS untuk dimintai keterangan. HRS juga menyebutkan dalam pernyataannya bahwa ia telah mengirimkan tim pengacara untuk memberikan bantuan kepada Ustaz Abdul Somad.
Untuk mendapatkan informasi ter-uptodate dari Pedoman Tangerang silahkan klik "Google News".***
