Dalam peringkat survei, ia berada di posisi kedua, mendekati posisi orang nomor satu di wilayah tersebut.
Dengan latar belakangnya sebagai Menteri Sosial dan pengalaman kepemimpinan di Surabaya, Risma memiliki jejak panjang dalam politik nasional yang bisa menjadi nilai tambah dalam perannya yang berpotensi mendatang.
Sejarah terukir Kader PDI Perjuangan Catat Prestasi sebagai Wali Kota Surabaya.
Memimpin kota selama dua masa jabatan, yaitu 2010-2015 dan 2015-2020, Risma menjadi wanita pertama yang mengemban peran ini.
Dengan tingginya elektabilitas, Risma berpotensi meraih dukungan kuat dari warga Jatim pada Pemilihan Kepala Daerah 2024, terutama jika Khofifah terlibat di Jakarta.
2. Eri Cahyadi
Dalam survei elektabilitas calon gubernur Jawa Timur (Jatim), Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, berhasil meraih posisi ketiga dengan dukungan sebanyak 18,4%.
Data survei menggambarkan bahwa Eri Cahyadi adalah figur yang memiliki pengaruh signifikan, bahkan mencerminkan pengaruhnya yang mendekati Tri Rismaharini, yang saat ini menjabat sebagai menteri.
Meskipun begitu, di awal tahun 2023, Eri Cahyadi menegaskan bahwa ia enggan untuk terlalu terfokus pada hasil survei.
Ia lebih mengutamakan dedikasinya dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai Wali Kota Surabaya.
Ia adalah sosok yang sangat familiar dengan Jawa Timur. Dari tahun 2017 hingga 2018, beliau menjabat sebagai Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Cipta Karya, serta Tata Ruang Kota Surabaya.