Baca Juga: Statistik Pertandingan BRI Liga 1 Persib Bandung vs Borneo FC: Keras, Dua Kartu Merah Dikeluarkan
Selain itu Jumono memaparkan, abu dari erupsi itu pun berembus ke arah timur, dengan intensitas kolom abu yang tebal.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 33 detik,” katanya.
Oleh karena itu, Jumono meminta agar masyarakat, pengunjung, wisatawan, hingga pendaki, tidak mendekati Gunung Anak Krakatau, dan tidak diperbolehkan adanya aktivitas apa pun di wilayah radius 5 km dari kawah aktif.
Sebagaimana diketahui PVMBG Kementerian ESDM mencatat sejak awal Januari 2023, Gunung Anak Krakatau sudah mengalami erupsi hingga 25 kali.
Baca Juga: Hasil Bri Liga 1 Persib vs Borneo FC: Menang 1-0, Maung Bandung Puncaki Klasemen Sementara
Pada tanggal 3-5 Januari 2023, gunung yang terletak di Selat Sunda ini pun, sudah mengeluarkan material vulkanik selama 3 hari berturut-turut.
Tidak hanya itu, erupsi pun kembali terjadi pada 23 Januari 2023, sebanyak 8 kali dengan ketinggian kolom abu yang berbeda-beda.
Keesokan harinya pada 24 Januari 2023, Gunung Anak Krakatau pun masih mengalami erupsi, sebanyak 11 kali letusan. Sedangkan pada 25 Januari 2023, erupsi hanya terjadi tiga kali.
Status Gunung Anak Krakatau pun saat ini masih berada di level.