Penggusuran SDN Pondok Cina 1 yang Hendak Diubah Jadi Masjid Tuai Penolakan

- 17 November 2022, 16:00 WIB
Potret SDN Pondok Cina 1, Margonda, Kota Depok.
Potret SDN Pondok Cina 1, Margonda, Kota Depok. /Kemdikbud/

Sementara peneliti dari Setara Institut Halili Hasan menilai pembangunan Masjid Agung Kota Depok tak mendesak karena jumlah masjid di sana sudah sangat banyak.

Di dalam kelas, anak-anak mendapat materi pelajaran dari seorang relawan. Kondisi seperti ini sudah berlangsung sejak Senin 14 November 2022.

Salah satu orangtua siswa, Ecy Tuasikal, tetap menginginkan anaknya bersekolah di SDN Pondok Cina 1. Alasannya, pemindahan ke sekolah baru hanya menyusahkan para orangtua.

“Saya di sini nggak sendiri, ada orangtua yang punya anak dua atau tiga yang bersekolah di sini. Sementara kebijakan memindahkan ke dua sekolah, otomatis mereka terpisah, bagaimana nanti sibuknya orangtua,” kata Ecy kepada wartawan Ary yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Rabu 16 November 2022.

Pada akhir Agustus 2022, sebuah rapat yang dihadiri dinas pendidikan, kepala sekolah, dan camat menyebutkan bahwa murid-murid SDN Pondok Cina 1 akan digabungkan ke SDN Pondok Cina 3 dan SDN Pondok Cina 5.

Sekolah Dasar Negeri Pondok Cina 1 ramai diperbincangkan publik setelah video yang memperlihatkan akses masuknya terhalang pembangunan trotoar Jalan Margonda Raya viral di media sosial.

Belakangan diketahui, pengerjaan trotoar itu memang sengaja dilakukan dan telah sesuai dengan rencana kerja Pemkot Depok. Pasalnya, gedung SDN Pondok Cina 1 akan digusur untuk diubah menjadi masjid.

Namun polemik soal pembangunan masjid di atas lahan sekolah ini sebetulnya sudah berlangsung lama.

Semua ini berawal dari permintaan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang klaimnya masyarakat kesusahan mencari masjid di Jalan Raya Margonda.

Ridwan Kamil lampau memerintahkan Wali Kota Depok mencarikan lahan hampa yang strategis untuk pembangunan masjid agung.

Halaman:

Editor: Bustamil Arifin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah