Nilai Kapolri Tak Tegas Menindak Kapolda Jatim, Tokoh Malang Minta Jokowi Reformasi Polri

- 10 Oktober 2022, 10:59 WIB
Profil Kapolda Jatim Irjen Pol. Dr. Nico Afinta
Profil Kapolda Jatim Irjen Pol. Dr. Nico Afinta /Humas polri/edit Teras Gorontalo

Pedoman Tangerang - Tak puas dengan penanganan kasus Stadion Kanjuruhan yang terkesan lambat, Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menuntut agar pemerintah dan Kapolri lebih tegas dalam menindak para tersangka dan pelaku utama yang menyebabkan kematian ratusan orang tersebut.

Habib Syakur awalnya berharap bahwa kasus ini bisa diselesaikan secara cepat dengan harapan dapat membuktikan profesionalitas aparat penegak hukum sekaligus membersihkan citra dunia persepakbolaan nasional yang sudah tercemar.

"Untuk membersihkan citra persepakbolaan kita dan menegakkan keadilan untuk ratusan orang yang meninggal, mau tak mau Kapolri harus bersikap tegas. Harus profesional agar masyarakat kembali percaya," kata Habib Syakur dalam keterangannya pada Minggu, 9 Oktober 2022.

Habib Syakur berterima kasih pada penegak hukum karena beberapa orang pelaku penembakan gas air mata dan beberapa panitia sudah diproses hukum namun hal ini belum cukup. Sebab banyak orang yang diduga turut bertanggung jawab pada tragedi ini.

Salah satu orang yang dianggap bertanggungjawab adalah Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Nico Afinta yang harusnya bertanggungjawab atas keamanan dan ketertiban masyarakat di Jawa Timur.

"Kapolda Jatim jelas bertanggungjawab. Sebab keamanan Jawa timur adalah tanggung jawabnya. Harusnya dia paham dan tahu bahwa perhelatan akbar ini sangat sensitif dan mendapat perhatian besar dari masyarakat umum, tentu harus ada pengamanan ekstra dan profesional, bukan asal-asalan," kata Habib Syakur.

Dalam hal ini dirinya mengatakan bahwa meninggalnya ratusan orang di Stadion Kanjuruhan, harusnya menggerakkan hati nurani Kapolda untuk mengundurkan diri secara sukarela.

"Secara moral harusnya dia paham dan dengan penuh kesadaran harusnya mundur dari jabatannya karena telah mengakibatkan ratusan nyawa melayang sia-sia," papar Habib Syakur.

"Untuk hal yang sebenarnya dapat dicegah dan ditangani secara manusiawi tanpa ada korban jiwa," tambahnya.

Halaman:

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x