Pedoman Tangerang - Kasus pembunuhan yang menewaskan Brigadir J hingga kini masih menjadi misteri meski nama keempat tersangka sudah terungkap.
Tak hanya menyeret nama Bharada E yang diduga menembak Brigadir J, kasus polisi tembak polisi tersebut kini menyeret nama-nama besar perwira Polri.
Isi terbaru mengenai motif pembunuhan Brigadir J lantaran kecemburuan yang disebabkan antar sesama pria, dan menyinggung soal LGBT.
Isu adanya LBGT dalam pusaran kasus pembunuhan berencana Brigadir J bermula dari mantan pengacara Bharada E alias Bharada Richard Eliezer yaitu Deolipa Yumara yang memberikan pernyataan.
Pernyataan Deolipa Yumara tersebut terkait adanya LGBT dalam kasus yang menyita perhatian publik ini embuat kasus ini semakin rumit.
Deolipa Yumara merupakan pengacara kedua yang ditunjuk Bareskrim Polri membela Bharada E dan hanya aktif dalam kurun waktu kurang dari sepekan yakni Sabtu 6 Agustus hingga 10 Agustus 2022.
Ini saya kasih kode ke masyarakat Indonesia, ini ada peristiwa yang sensitif, tanggal 7 sore itu ada peristiwa yang sensitif, karena ini publik yah saya nggak akan bicara, seperti kata Mahfud, pak Mahfud bilang apa itu, hanya dikonsumsi orang dewasa," kata Deolipa, dari kanal Youtube Pintu Merdeka.
Selain pernyataan Deolipa, isu LGBT juga dicurigasi setelah adanya omongan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.