Pedoman Tangerang - Meski harga minyak makin menurun tapi harga bahan bakar minyak dunia tetap naik karena sulitnya distribusi akibat perang di kawasan.
Anggota Komisi VI DPR RI, Muhammad Husein Fadlulloh, mengomentari bengkaknya biaya subsidi yang harus ditanggung oleh Pertamina dan Pemerintah.
Menurutnya, kenaikan BBM nonsubsidi merupakan langkah pemerintah guna memitigasi atas kondisi dunia yang saat ini penuh ketidakpastian.
Kenaikan BBM nonsubsidi dinilai wajar mengingat Pertamina tengah menanggung beban berat subsidi. Husein menyoroti lonjakan subsidi BBM yang membengkak menjadi Rp 75,41 triliun, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 56,59 triliun.
Melambungnya subdisi lantaran volume konsumsi BBM yang terus meningkat. Subsidi akan terus bengkak karena penyaluran solar tahun ini diprediksi melampaui kuota. Sama halnya dengan penyaluran BBM penugasan seperti Pertalite.
Dampak hal tersebut adalah pemerintah harus merogoh kocek lebih dalam guna menambal subsidi dan anggaran kompensasi.
Baca Juga: Kisah Tragis dari Para Pembunuh Imam Husain di Karbala
"Beban Pertamina semakin besar dikarenakan subsidi yang terus menerus dilakukan oleh pertamina. Minyak (dunia) turun, tapi ada jeda ke harga keekonomian Pertamina. Tidak langsung pengaruh ke cost of oil-nya Pertamina," kata Husein Fadlulloh pada Senin, 8 Agustus 2022.